KUALA KURUN – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) bergerak cepat melakukan peninjauan ke lokasi untuk mengetahui kondisi jembatan penghubung Kuala Kurun – Sepang Simin yang putus.
Sekretaris DPU Kabupaten Gumas Kampili mengatakan, berdasarkan peninjauan lapangan, di ruas jalan Kuala Kurun – Sepang Simin, terdapat tiga jembatan yang belum bisa dilewati, yakni Jembatan Sei Rawi II di Desa Tumbang Miwan, Jembatan Sei Pihan di Desa Tumbang Hakau, dan Jembatan Sei Hambawang di dekat Kecamatan Sepang.
”Empat jembatan tersebut akan kita tangani segera, yang bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gumas. Ini akan kita rapatkan bersama dengan Pemkab Gumas,” kata Kampili, didampingi Kabid Bina Marga DPU Gumas Harpaseno, Rabu (25/1) siang.
Untuk Jembatan Sei Rawi I, tuturnya, masih tanggung jawab kontraktor dalam pengerjaannya. Sedangkan Jembatan Sei Rawi II sudah bisa dilewati kendaraan roda empat. Jembatan tersebut merupakan akses untuk arus barang dan jasa serta pelajar melintas.
”Kita (DPU Gumas, Red) bekerja sama dengan masyarakat sudah memperbaiki Jembatan Sei Rawi II yang merupakan akses antara dua desa, yakni Desa Tumbang Miwan dan Tewang Pajangan,” terangnya.
Untuk Jembatan Sei Pihan, lanjutnya, memang terjadi kerusakan, baik itu jembatan darurat yang terbuat dari kayu maupun jembatan beton yang akan dibangun. Box untuk jembatan beton tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi. Rencananya, box tersebut akan kembali dibongkar dan membuat box baru.
”Untuk penanganan sementara terhadap Jembatan Sei Pihan, akan dibuat jembatan darurat yang terbuat dari kayu. Kita telah mengorder kayu dengan panjang mencapai 30 meter,” ujarnya.
Kemudian, kata dia, jembatan yang putus di dekat Sepang, yaitu Jembatan Sei Hambawang, juga disebabkan hantaman arus air sungai. ”Terhadap penangaan empat jembatan tersebut, ada dua jembatan yang menggunakan kayu, yakni Jembatan Sei Rawi I dan Sei Rawi II. Jembatan Sei Pihan dan Sei Hambawang akan menggunakan rangka baja,” katanya.
Penyebab rusaknya jembatan tersebut, selain karena faktor intensitas hujan yang tinggi, juga karena aktivitas penambang liar, sehingga terjadi perubahan arus sungai. ”Kita perkirakan untuk penyesaian Jembatan Sei Rawi I ini akan selesai selama satu minggu, sedangkan Jembatan Sei Pihan dan Sie Hambawang diperkirakan selesai 10 hari, baru bisa dilewati penduduk sekitar,” ujarnya.
Sembari menunggu proses pengerjaan jembatan itu selesai dikerjakan, tambah dia, masyarakat disekitar yang ingin bepergian ke Sepang Simin, harus memutar menggunakan feri penyeberangan. (arm/ign)