PALANGKA RAYA - Universitas Palangka Raya menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Uderstanding dengan Dewan Pertahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia. Kerjasama itu dalam bidang penelitian lingkungan dan penelitian pertahanan, keamanan, hukum, sosial dan politik. Kerjasama itu dilakukan, karena melihat kondisi pertahanan dan kemanan nasional yang cendrung menurun.
"MoU antara UPR dengan Sekretaris Wantannas ini terkait dengan penelitian, pengembangan dan pengabdian terkait lingkungan, pertahanan, kemananan, hukum, sosial dan politik. Dan kita menyambut baik kerjasama ini, sehingga hasil penelitian bisa dimanfaatkan," kata Rektor UPR, Ferdinand, Kamis (26/1).
Rektor UPR menegaskan akan mendukung program Wantannas untuk menjaga keamanan dan memeprkuat katahanan Indonesia. ”Kami siap mendukung apa yang diprogramkan oleh Wantannas dengan segala keilmuan yang ada di UPR," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jendral Wantannas, Letnan Jendral TNI, Nugruho Widyutomo mengatakan, Wantannas adalah Dewan Pertahanan Nasional yang mana Ketua Dewan adalah Presiden Republik Indonesia. Wantannas bertugas untuk memberikan saran dan masukan terkait kebijakan ketahanan nasional.
”Dalam memberikan saran tersebut Wantannas melakukan berbagai kajian, salah satunya berdasarkan hasil penelitian dengan perguruan tinggi. Kemudian aspirasi publik," tegasnya.
Kerjasama dengan UPR untuk melakukan penelitian terkait alaih fungsi lahan menjadi perkebunan, reklamasi pertambangan dan antisipasi kebakaran lahan gambut.
”Alih fungsi lahan ini tentu akan berdampak pada masyarakat, begitu juga reklamasi yang tidak dilakukan perusahaan pertambangan akan berdampak pada masyarakat," pungkasnya. (arj/oes)