SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Senin, 30 Januari 2017 06:57
LIHAT NIH!!! Warga Kelola Sampah secara Swadaya
PEDULI:Handoyo dengan mobil pengangkut bututnya yang digunakan untuk mengangkut sampah warga setiap hari. Warga Desa Karang Mulya kini mulai menerapkan pola pembersihan sampah secara swadaya.(SLAMET HARMOKO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BANTENG-Warga Desa Karang Mulya di Kecamatan Pangkalan Banteng mulai terapkan pengelolaan sampah secara swadaya. Sampah diambil dan dibuang ke salah satu lahan perkebunan warga, sekaligus dilakukan pemilahan. 

Dengan biaya yang relatif sama dengan jasa pengambilan sampah yang disediakan oleh pemerintah,  kini sebagian warga mulai beralih ke jasa tersebut. 

Salah seorang warga setempat bernama Hariyadi  mengatakan, selama ini pembersihan sampah yang dilakukan pemerintah hanya berkutat di wilayah pasar baru dan pasar lama Karang Mulya. Sehingga wilayah yang jauh dari lokasi itu cukup kesulitan membuang sampah rumah tangga mereka. 

”Ya baguslah kalau begitu, kita ini kan jauh dari lingkungan pasar jadi bingung mau buang sampah, tidak ada TPS pula,” katanya, Minggu (29/1) pagi. 

Tak hanya itu, keluhan buruknya pengelolaan sampah juga dirasakan Hariyadi, menurutnya sampah-sampah yang ada ditumpuk warga juga tidak setiap hari diambil oleh petugas, jadi sering membuat bau tak sedap.  ”Kalau kita yang tinggal di kontrakan begini juga kesulitan buang sampahnya, mau dibuang ke tanah kosong juga dimarahi warga nanti,” tambahnya. 

Sementara itu, Kepada Radar Pangkalan Bun, Handoyo selaku pelaksana pengelolaan sampah swadaya warga Karang Mulya mengakui kebenaran keluhan-keluhan warga tersebut. ”Dari keluhan-keluhan itu kita mulai buka peluang pengelolaan sampah swadaya ini,” ujarnya. 

Menurutnya, sampah-sampah yang diangkut oleh anak buahnya akan dibawa ke lahan milik warga yang telah mereka sewa. Kemudian, sampah-sampah tersebut akan dipisahkan jenis-jenisnya. Untuk sampah yang bisa membusuk seperti sampah hasil pembuangan rumah tangga, sisa makan dan sayuran akan digunakan untuk pupuk.

”Sampah dari bahan-bahan yang tidak bisa diuraikan seperti botol plastkc dan sebagainya akan dikumpulkan dan dijual ke pengepul barang bekas,”  terang Handoyo. 

Sementara itu lanjutnya, untuk biaya pengelolaan sampah itu, tiap rumah akan ditarik biaya bervariasi setiap bulannya, semua tergantung volume sampah yang mereka keluarkan dalam sehari. 

”Kalau untuk kontrakan tiap pintu ada yang Rp 30 ribu, kalau rumah makan ada yang Rp 200 ribu,  dan sekolah juga bisa lebih mahal dari itu karena sampahnya kan banyak,” pungkas Handoyo.

Ditambahkannya, dengan pengelolaan sampah swadaya itu, sampah tidak hanya dibuang begitu saja. Ada pemanfaatan lain sehingga masalah sampah di masyarakat bisa teratasi dengan lebih baik.(sla/gus)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:10

57 Jamaah Calon Haji Diberangkatkan

<p>PANGKALAN BUN- Sebanyak 57 orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kotawaringin Barat…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers