KUALA KURUN – Sepekan pasca terputusnya jembatan di ruas jalan Kuala Kurun-Sepang Simin, yakni Jembatan Sei Rawi II di Desa Tumbang Miwan, Jembatan Sei Pihan di Desa Tumbang Hakau dan Jembatan Sei Hambawang yang terletak di dekat Kecamatan Sepang, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) terus melakukan perbaikan terhadap ketiga jembatan tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPU Kabupaten Gumas Ir Kamiar melalui Sekretaris Kampili mengatakan, mengenai progres pembangunan yang terputus diruas jalan Kuala Kurun-Sepang Simin, untuk jembatan Sei Rawi I sudah selesai dikerjakan sesuai dengan rencana terdahulu, dimana memerlukan waktu seminggu telah selesai dikerjakan.
”Untuk saat ini, jembatan Sei Rawi II sudah siap dan fungsional, serta sudah bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat,” ucap Kampili saat dibincangi wartawan, Rabu (1/2) pagi.
Kemudian, kata dia, terkait Jembatan Sei Pihan di Desa Tumbang Hakau sampai saat ini belum bisa dilewati. Pasalnya, untuk bahan pembangunannya belum mencukupi. Diharapkan, hari ini Rabu (1/2), bahan-bahan sudah masuk dan akan langsung dikerjakan.
”Sementara menunggu perbaikan jembatan tersebut, kita menyediakan penyeberangan sementara untuk masyarakat yang akan melintas. Namun, hanya kendaraan roda dua sedangkan kendaraan roda empat belum bisa,” terangnya.
Selanjutnya, untuk pembangunan jembatan Sei Hambawang juga masih belum fungsional. Disini, pihaknya juga telah menyediakan ferry penyeberangan untuk masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua. Sedangkan kendaraan roda empat masih belum bisa.
”Perbaikan jembatan ini, kita lakukan secara step by step. Setelah pengerjaan Jembatan Sie Pihan, maka akan kita lanjutkan dengan jembatan Sei Hambawang,” tuturnya.
Disinggung terkait keinginan warga sekitar agar tiga jembatan yakni Sei Rawi II, Sei Pihan dan Sei Hambawang dibuat permanen dengan rangka baja, lanjut dia, pihaknya telah mengusulkan itu ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat. Dimana, masing-masing bentangannya sepanjang 60 meter.
”Kami sudah mengusulkan ke BNPB, agar di tahun 2017 dibangun, karena itu statusnya adalah bencana alam. Akan tetapi, kalau memang tidak ada dana dari sana, kami usahakan nanti dari APBD Kabupaten Gumas,” tukasnya. (arm)