SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Selasa, 21 Maret 2017 15:38
DUUHHHHH!!! Premium di Kasongan Langka, Masyarakat Ngeluh
KEHABISAN STOK - SPBU Lunuk Ramba Kasongan akhir-akhir ini terpantau lebih sering tutup. Hal itu diakibatkan minimnya stok BBM berbagai jenis dari Pertamina selaku pemasok, Selasa (21/3).(FOTO : ANGGRA / RADAR SAMPIT)
KASONGAN - Krisis BBM jenis premium di wilayah Kasongan dan sekitarnya dikeluhkan masyarakat. Keberadaannya kini cukup sulit ditemukan, baik di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) bahkan ditingkat pengecer sekalipun.
 
Tidak sampai di situ, kekesalan masyarakat makin memuncak lantaran PT Lunuk Ramba Permai selaku pemilik SPBU satu-satunya di Katingan lebih sering tutup ketimbang membuka pelayanan. 
 
"Sudah beberapa minggu ini kondisi BBM tidak stabil, karena stok di SPBU memang kosong. Kalaupun minyak Pertamina masuk, tidak lama langsung habis dan tidak tersisa," ujar Ahmad seorang pengecer BBM di Kasongan, Selasa (21/3).
 
Akibat kelangkaan premium, katanya, membuat sejumlah pengguna kendaraan bermotor menjadi resah. Mereka terpaksa harus membeli BBM eceran di pinggiran jalan dengan biaya yang lebih mahal tentunya.
 
"Ya otomatis beli ke kita karena di SPBU selalu kehabisan minyak, seminggu ini bensin memang langka. Kita lebih sering jual pertalite dan pertamax, sekarang saja stok mau habis, sedangkan di SPBU belum ada tanda-tanda BBM datang," ungkapnya.
 
Yetro (23) warga Kelurahan Kasongan Lama mengeluhkan kekosongan premium yang kerap terjadi di SPBU Lunuk Ramba Kasongan. Tak hanya itu, BBM jenis pertalite maupun pertamax juga mengalami hal serupa. Pemuda ini mengaku telah beberapa kali mencoba membeli minyak premium di SPBU, namun selalu gagal karena sedang kosong.
 
"Tiap pagi saya ke sini, minyak pasti lagi kosong. Kalau SPBU seperti ini terus, mending di tutup saja. Kalaupun pasokan minyak sudah datang, tidak lama sudah habis diserbu pelangsir. Sepertinya masyarakat dipaksa beli minyak ke pengecer terus," kesalnya.
 
Akhir-akhir ini, sebutnya, BBM bersubsidi jenis premium memang cukup sulit ditemukan. Rata-rata pengecer lebih sering menjual pertalite dan pertamax saja.
 
"Pertalite kena Rp9 ribu, kalau pertamax Rp10 ribu perliter. Sedangkan premium sudah sulit didapat, harga biasanya cuma Rp8 ribu perliter," katanya.
 
Dirinya meminta pemerintah daerah setempat segera mengambil kebijakan atas krisis BBM di Kasongan, mengingat banyak masyarakat yang resah akan kondisi itu.
 
"Kita di sini tidak punya banyak pilihan, karena SPBU cuma satu. Sedangkan kalo beli di eceran, takaran minyak lebih sedikit dan tercampur kotoran. Kami berharap pihak terkait segera mengambil kebijakan agar tidak membiarkan kondisi ini berlarut-larut," pintanya. (agg)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers