LAMANDAU - Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-98 tahun 2017 yang diselenggarakan di Desa Sungai Buluh dan Desa Sumber Cahaya, Kecamatan Belantikan Raya, Kabupaten Lamandau, telah berhasil memangkas tiga bukit. Langkah ini diambil guna membuka keterisolasian warga desa dengan Ibu Kota Kabupaten Lamandau.
"Dengan semangat kemanunggalan TNI dengan rakyat, kita percepat pembangunan di daerah, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI," itulah tema yang diangkat institusi TNI Angkatan Darat (AD) dalam program TMMD ke-98.
TNI yang lahir dari rakyat dan untuk rakyat memang dirasakan manfaatnya bersama rakyat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kehadiran di tengah rakyat tentu membawa dampak positif perubahan yang besar bagi bangsa Indonesia.
Impian warga Desa Sungai Buluh dan Desa Sumber Cahaya, Kecamatan Belantikan Raya, Kabupaten Lamandau tercapaikan. Dengan dibukanya akses jalan poros desa dengan lebar 22 meter dan panjang total 2.800 meter menjadi anugerah tersendiri bagi masyarakat yang menggunakan jalan tersebut.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sungai Buluh, Aris Tonkarmono mengapresiasi kegiatan TMMD, karena bermanfaat bagi warga Desa Sungai Buluh.
"Dulu sempit, sekarang sudah lebar, bahkan jalan bukitnya pun sudah tidak terlalu tinggi," ujar Aris, Sabtu (22/4).
Menurut Aris, kegiatan semacam TMMD ini janganlah hanya sekali ini dilakukan, namun perlu keberlanjutan demi kelancaran transportasi masyarakat desa. Rata-rata pekerjaan asli warga desa adalah bekerja di perkebunan sawit yang tentunya setiap hari menggunakan jalan satu-satunya menuju Ibu Kota Kabupaten Lamandau.
"Dengan adanya program ini tentunya sembako bisa lancar, kebutuhan warga bisa tercukupi, karena seperti diketahui sendiri untuk ke pasar saja kita perlu ke kota," tandasnya.
Dahulu sebelum diperbaiki dan ditingkatkan melalui program TMMD ini, untuk ke Ibu Kota Lamandau dengan menempuh jalan 50 kilometer, tanah laterit berbukit-bukit, cuaca normal membutuhkan waktu sekitar 3 jam.
"Sekarang ini 2 jam saja sudah tembuh ibu kota, namun tergantung cuaca dan kendaraan yang digunakan, jika hujan kadang jalan licin, karena masih tanah dan berbukit," ungkap Aris.
Kades Sungai Buluh, Asau mengatakan, kegiatan TMMD ini merupakan hal baru di Desa Sungai Buluh. Dampaknya langsung dirasakan masyarakat desa karena adanya percepatan pembangunan terutama infrastruktur peningkatan jalan.
"Luar biasa, hal yang baru di desa kita, pembangunan bisa diterima langsung hasilnya oleh warga kita," tukas Asau, saat disambangi di kediamannya.
Sementara itu, Dandim 1014/PBN sekaligus Dansatgas TMMD 98 Letkol Inf Wisnu Kurniawan menyampaikan, jalan penghubung antardesa dikerjakan dengan menggunakan enam unit alat berat seperti excavator, traktor dan gleder. Guna memudahkan akses jalan tersebut, pihaknya memangkas tiga bukit hingga enam meter agar jalan tidak terlalu tinggi dan licin saat dilalui masyarakat.
"Anggota kita dibantu masyarakat harus bekerja keras menyelesaikan pekerjaan agar selesai tepat waktu, namun terkadang pekerjaan tekendala dengan cuaca yang tidak mendukung, sehingga menyulitkan pekerjaan, kita juga memangkas tiga bukit agar mudah dilewati dan sisa tanahnya untuk menimbun jalan," ujar Wisnu.
Selain itu, TMMD Reguler 98 ini ada enam sasaran fisik, diantaranya sasaran rehab Masjid Miftahul Jannah sudah mencapai 100 persen, rehab Gereja Khatolik Santo Petrus 70 persen, rehab Gereja Emmanuel 80 persen, rehab Balai Basarang Hindu Kaharingan 30 persen, penimbunan dan peningkatan jalan Desa Sumber Cahaya 40 persen, dan penimbunan dan pelebaran Desa Sungai Buluh sudah mencapai 50 persen.
"Selain itu juga kita melaksanakan kegiatan sasaran non fisik seperti salah satunya anjangsana ke rumah Pak Kades Sungai Buluh dalam rangka perayaan hari Paskah," imbuhnya.
Ditambahkannya, TMMD Reguler difokuskan di daerah terpencil dan terisolasi. Dengan ditingkatkannya pelebaran dan pemangkasan bukit di Desa Sumber Cahaya dan Desa Sungai Buluh sepanjang 2.800 meter, tentunya mempersingkat jarak tempuh dan mempermudah warga untuk melalui jalan yang sebelum diperbaiki kondisinya rusak parah.
"Inilah bentuk kemanunggalan TNI terhadap rakyat, dengan kegiatan inilah dampak perubahan bisa langsung dirasakan oleh masyarakat," pungkasnya. (jok/yit)