PALANGKA RAYA – Budaya asli Dayak Kalimantan Tengah harus dilestarikan pada masa kini maupun masa datang. Masyarakat harus mampu melestarikan dan mempertahankan jati diri adat istiadat. Hal ini disampaikan Wali Kota Palangka Raya H M Riban Satia melalui Plt Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Gunawam Abel saat memberikan sambutan pada acara Maneser Tatuhiang di Rumah Betang, Kamis (11/5) malam.
Gunawan menyebutkan pemerintah kota juga mengajak warga menjunjung tinggi seni dan budaya masyarakat di Kalteng, khususnya di Palangka Raya. Sekaligus mempertahankan warisan leluhur berupa falsafah Huma Betang dan dan saling menghormati.
"Pemkot inginkan warga bisa melestarikan warisan leluhur Dayak, maka itu ayo sama-sama untuk mempertahankan kebudayaan asli Dayak," ungkapnya masih dalam sambutan.
Dia menambahkan dengan kegiatan ini, pemerintah sangat mendukung terlebih memiliki satu tujuan. Yakni memperkenalkan budaya Dayak dan mempromosikan adat istiadat Dayak kepada masyarakat lain, sehingga ada kebersamaan dan saling menghormati dalam bermasyarakat.
"Maka itu budaya Dayak harus dipertahankan dan pemkot berkomitmen untuk hal itu. Hingga jangan sampai budaya asli ini tersingkirkan oleh budaya luar. Maka itu pertahankan adat istiadat dan jati diri ini," tegas Gunawan.
Untuk itu, tambah Gunawan. Dengan menjunjung tinggi falsafah Huma Betang dan menerapkan istilah Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung, masyarakat dan pemerintah bisa bersama-sama mempertahankan eksistensi kebudayaan-kebudayaan di Kalteng.
"Pemkot yakin semua bisa terwujudkan untuk masa kini dan masa depan terkhusu bagi generasi penerus bangsa," pungkasnya. (daq/vin)