PANGKALAN BANTENG- emiliki potensi pertanian yang tinggi, pemerintah Desa Karang Sari Kecamatan Pangkalan Banteng memerlukan adanya sarana saluran irigasi untuk lahan persawahan warga setempat. Saat ini, luasan areal persawahan di desa tersebut mencapai 40 hektare, yang dibuka sejak tahun 2014 lalu.
Namun, kepala Desa Karang Sari, Risnanto mengungkapkan, areal sawah tersebut belum bisa dimanfaatkan secara penuh karena tidak adanya saluran irigasi yang memadai. Bahkan lanjutnya, areal sawah mereka di sana nyaris tidak bisa ditanami karena minimnya irigasi.
”Yang ditanami hanya sebagian kecil saja, itu pun untuk tanaman sayur-sayuran karena tanaman padi tak mampu hidup di lokasi tersebut.Kalau musim hujan seperti ini jelas tergenang, air tidak mampu mengalir karena lokasi persawaan tergolong di daerah cekungan,”terangnya.
Selain itu lanjut Risnanto, areal persawahan mereka selalu tergenang air, saat kemarau pun kondisinya juga tak jauh beda. Lebih parahnya lagi, akibat genangan yang terus terjadi ,tanah persawahan itu semakin lembek bahkan seperti genangan lumpur. Menurutnya kondisi itu terjadi karena aliran air dari sungai di kawasan tersebut terus membanjiri lokasi persawahan.
”Air sungainya kan terus mengalir ke sawah itu tanpa ada sistem irigasinya. Saat kemarau juga sama mas, sempat terjadi warga sampai terbenam di lokasi karena tanahnya berlumpur akibat terus terendam air. Tingginya sampai dada orang dewasa,”paparnya.
Terkait hal itu, pemerintahan desa mengajukan pembukaan lahan baru untuk persawahan, dengan harapan dibuatkan saluran irigasi yang menyatu dengan lokasi sawah yang lama. Selain itu, pihaknya juga membutuhkan embung untuk cadangan air dan juga untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
”Kita ajukan lagi 75 hektare cetak sawah baru tapi ke Provinsi Kalteng, dan sudah ada cek lokasi. Harapan kami dengan dibuka sawah baru nanti akan ada pembuatan saluran irigasi yang lebih besar karena luasan sawah bertambah,”imbuh Risnanto.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumberdaya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar, Erdi Setiawan mengatakan pihaknya akan segera melakukan cek lapangan atas keluhan tersebut.
”Kita belum tahu kondisinya seperti apa, akan coba kita cek ke lokas dulu terkait areal sawah tersebut. Tidak hanya irigasi, kami juga siap untuk mengajukan pembuatan embung di kawasan tersebut bila memang dibutuhkan,” pungkasnya. (sla/gus)