PALANGKA RAYA – Pelaksanaan Pelatihan Menulis Dan Lomba Menulis Cerita Rakyat Kalimantan Tengah (Kalteng) yang diselenggarakan Radar Sampit Biro Palangka Raya bersama Lembaga Literasi Dayak (LDD) mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pendidikan Kota, Kamis (18/5).
Diknas berencana menjadikan tulisan para guru tentang cerita rakyat sebagai bahan pendidikan muatan lokal. Selain jadi wadah bagi para guru yang memiliki bakat menulis dan menjaga kelestarian cerita rakyat asal Kalteng.
“Kedepannya penulis cerita rakyat yang juara juga didorong untuk menjadi muatan lokal dalam proses belajar mengajar di Kota Palangka Raya. Karena ini pertama kali dan harus diseriusi agar pengetahuan masyarakat tentang cerita rakyat bisa diketahui lebih mendalam,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan.
Sahdin menyebutkan pemerintah kota (Pemkot) melalui diknas sangat memberikan dukungan penuh. Yakni atas penyelenggaraan pelatihan dan lomba menulis ini. Sebab, bisa menjadi dasar pembelajaran bagi para guru untuk disampaikan kepada perserta didik.
“Kegiatan ini sangat apresiasi dalam mengembangkan kreatifitas dalam menulis terutama cerita rakyat,” tuturnya.
Sahdin menerangkan cerita rakyat sangat memang sangat mengandung nilai-nilai luhur, baik nilai mengajarkan hubungan kepada Sang Pencipta, sesame hingga kepada alam ssemesta. Sehingga sangat baik dalam menginpirasi, memotivasi, edukasi dan spirit bagi masyarakat.
“Sangat jarang kegiatan seperti ini maka itu memang perlu diapresiasi,” ungkapnya.
Dia menambahkan dengan lomba itu diharapkan pula mampu membangkitkan semangat menulis bagi par guru dan tenaga pengajar, dalam pembangunan pendidikan berkarakter di Palangka Raya. Sekaligus mendukung program wali kota untuk mewujudkan kota pendidikan.
“Saya harap kedepan ini bisa berlanjut, bahkan hasil juara-juara menulis dibukukan bisa dijadikan tambahan bahan muatan lokal,” pungkasnya. (daq/vin)