PULANG PISAU – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Desa Tanjung Taruna, Kecamatan Jabiren Raya, dalam sepekan terakhir ini semakin meluas. Lahan yang terbakar diperkirakan telah mencapai kurang lebih 138 hektar.
Kepala bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau, Tekson mengatakan, saat ini hasil survei tim di lapangan dan sesuai dengan Traking Drone luasan lahan yang terbakar kurang mencapai lebih 138 hektar, walaupun diguyur hujan rintik-rintik sore kemarin.
“Sampai saat ini kondisi terakhir di lokasi lahan yang terbakar di Desa Tanjung Taruna masih ada kepulan asap yang menggumpal, meski sempat diguyur hujan rintik-rintik. Penyiraman sudah dilakukan oleh tim di lokasi. Namun, kepulan asap kecil masih saja terjadi di beberapa titik hotspot,” kata Tekson.
Tim gabungan dari Posko Induk, Poslap Jabiren, Polres Pulang Pisau, TNI, Manggal Agni dan MPA akan kembali melakukan Mop Up pembasahan pada bagian titik yang masih mengepul. Kemudian pada titik rawan lainnya yang belum terbakar untuk memastikan api di lokasi sudah benar-benar padam.
"Kita berharap, semoga nantinya akan ada hujan di lokasi kebakaran, terutama di lokasi karhutla seperti Tanjung Taruna, Pandih Batu, dan Sebangau Kuala. Sebab, hujan sangat membantu rekan-rekan di lapangan dalam menanggulangi kebakaran ini," ucapnya.
Kebekaran lahan tersebut terjadi mulai tanggal 31 Agustus yang lalu. Sampai saat ini, upaya pemadaman sudah dilakukan selama enam hari oleh personil yang melakukan pemadaman di lapangan. (rm-91/arj)