SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Jumat, 16 Juni 2017 15:01
Tak Terkekang, Waktunya Mendekatkan Diri kepada Sang Pencipta

Melihat Suasana Ramadan di Balik Penjara

SALAT BERJAMAAH: Salah satu kegiatan keagamaan di dalam Rutan Klas II A Palangka Raya selama bulan Ramadan nan penuh berkah ini.(DODI/RADAR PALANGKA)

Bulan Ramadan bagi umat muslim merupakan bulan ampunan. Pintu ampunan dari Tuhan Yang Maha Esa terbuka lebar. Di bulan puasa penuh berkah ini lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta tentu tak disia-sia. Berbagai aktivitas dilakukan di masjid, musala maupun surau termasuk dalam rumah tangga. 

DODI, Palangka Raya 

Tak terkecuali di bilik tahanan di rumah Tahanan Klas II A Palangka Raya. Ratusan narapidana berbagai kasus dan lantar belakang juga ikut menikmati berkah Ramadan. Seperti terlihat saat jajaran Klas II A bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya dan para warga binaan berbuka puasa di Rutan Klas II A Palangka Raya, Rabu (14/6).

Berbagai aktivitas pun dilakukan para narapidana dalam mengisi bulan Ramadan. Mulai dari salat Subuh, Juhur, Asar, Magrib, Isya hingga salat taraweh berjemaah. Termasuk Tadarus Alquran dengan menggelar peringatan Nuzulul Quran. Walaupun bicara kapasitas di rutan Klas II A Palangka Raya over load.

Kepala rutan Klas II A Palangka Raya, Tunggul Buwono mengatakan tak bisa dipungkiri dalam bulan penuh berkah ini. Narapidana bersama jajajaran rutan semakin mengikat tali silaturahmi dan sama-sama saling menjaga kebersamaan di dalam rutan.

”Saya sangat bersyukur dengan keadaan ini, benar-benar penuh berkah,” ucapnya.

Tunggul menyebutkan satu bulan penuh ini berbagai aktivitas dilakukan para warga binaan. Berupa mengaji bersama dan kegiatan keagamaan lainnya. Dengan harapan mereka bisa lebih dekat kepada sang pencipta dan mampu merenungi kesalahan yang sudah lewat. Hingga keluar dari rutan ini tidak akan pernah mengulangi lagi.

Kata Tunggul, pihaknya juga melakukan pembangunan makan sahur dan para warga binaan menyantap sahur  di ruang masing-masing. Namun ada pula tidak melaksanakan sahur walaupun begitu sikap toleransi antar umat beragama di Rutan sangat tinggi.

“Mereka punya toleransi tinggi, bila ada warga puasa dan saat itu ada warga lain tak puasa  maka mereka menghargai dan tidak mengganggu yang lain. Intinya semua meraskan bulan Ramadan sebagai berkah dan kami pun menghargai itu,” ucapnya.

Lebih lanjut Tunggul menyampaikan sangat berharap warga binaan dirutan tak lagi kembali meringkuk dan melakukan kejahatan. Apapun alasan dan kondisi karena hidup terkekang itu tidak nyaman dan penuh dengan kekurangan.

“Jujur, saya sedih bila melihat ada warga masuk menjadi warga binaan. Tetapi karena ini tugas negara maka saya lakukan untuk menjaga mereka. Maka itu setiap kali arahan saya menekankan jangan ulangi dan jangan pernah masuk lagi ke rutan,” ucapnya.   

Dia menerangkan diharapkan melalui kegiatan tersebut para warga binaan dapat memahami betul makna Ramadan bulan nan suci penuh ampunan ini. Sehingga mampu meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang maha Esa.

Kata Tunggul, saat ini tercatat warga binaan berjumlah 560 orang. Dengan kasus didominasi narkotika, disusul pencurian, penganiyaan dan Tipikor.

”Jadi memang hampir 50 persen adalah narkotika. Tapi kami tetap melakukan upaya maksimal dan terbaik, salah satunya mengajak mereka melakukan salat berjamaah,” ucapnya.

Untuk itu, pungkas Tunggul. Dirinya selaku Karutan ingin terus berharap seluruh warga menjaga kemanan dan kebersamaan dalam kawasan ini. Saling menghargai dan bertoleransi tinggi hingga sampai ke hari Idul Fitri.

”Saya yakin mereka pun ingin aman dan nyaman. Maka itu saya harap hal ini terus terjaga,” pungkasnya.

Sementara itu, secara singkat salah satu narapidana, Rudi mengatakan memberikan apresiasi kepada jajaran rutan dalam mengakomodir kegiatan selama bulan Ramadan. Walaupun terkekang di sel tahanan tetapi warga binaan masih bisa melaksankan aktivitas keagamaan secara bebas dan tidak terkekang.

”Kami tarawih dan melakukan kegiatan lain. Yang non muslim juga melakukan kegiatan keagamaanya, semua sudah paham dan petugas pun memberikan ruang dan waktu untuk kami selaku warga binaan melakukan hal-hal positif guna mengingkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ucap pemuda berusia 26 tahun ini. (*/vin)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers