PANGKALAN BANTENG – Ratusan peserta seleksi calon perangkat desa menjalani tes wawancara di kantor Kecamatan Pangkalan Banteng, Selasa (4/7) pagi. Tes yang memiliki bobot penilaian 60 persen itu dilakukan untuk mengukur kecakapan pelamar jabatan perangkat desa.
Banyaknya jumlah peserta yang lolos tes tertulis dan berlanjut pada sesi wawancara membuat panitia membagi waktu pelaksanaan untuk 14 Desa di Pangkalan Banteng yang tahun ini menyelenggarakan seleksi calon perangkat desa.
”Yang ikut tes wawancara ada 106 orang, jadinya kita gilir selama tiga hari,” ungkap Camat Pangkalan Banteng Aliransyah, Selasa (4/7) pagi.
Tes wawancara penting dilakukan untuk mengukur kecakapan masing-masing peserta. Sebagai perangkat desa, tugas mereka tidak hanya mengerti pembukuan atau administrasi pemerintahan. Mereka juga menjadi seorang panutan dan biasanya ditokohkan.
”Tak hanya pandai pembukuan, namun juga paham bagaimana menghadapi masyarakat. Karakter dia secara umum bisa kita ketahui melalui wawancara itu. Perangkat desa kerjanya tidak hanya di belakang meja, namun harus bisa turun di lapangan,” terangnya.
Dalam tes wawancara, semua calon diberlakukan sama, secara transparan. ”Jadi tidak ada diskriminasi dalam wawancara kepada calon perangkat desa,” katanya.
Pengangkatan perangkat desa melalui proses penjaringan dan penyaringan sesuai Permendagri Nomor 83 Tahun 2015 ini merupakan petunjuk teknis yang sangat relevan dengan kondisi saat ini, dimana pemerintah desa memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang sangat luas sehingga dibutuhkan kualitas sumber daya manusia yang handal dan mumpuni.
Sebagaimana diketahui bahwa pada 17 Juni lalu, tes tertulis bagi para peserta seleksi calon perangkat desa dilakukan secara serentak. Tes diikuti oleh 523 peserta dengan 68 desa penyelenggara. Setelah tes tertulis secara serentak, tiap-tiap desa diberikan kebebasan menentukan waktu tes wawancara. (sla/yit)