SAMPIT – Bertambahnya luasan pertanian cabai dari 70-an hektare menjadi 125 hektare membuat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur optimistis tahun ini bisa mencapai swasembada cabai.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian, Kotim, I Made Dikantara, baru-baru tadi.
Ia yakin dengan luas lahan 125 hektare ini bukan hanya mampu memproduksi cabai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kotim, tapi juga untuk memasok cabai ke daerah lain.
Kendati demikian, I Made tidak menyebutkan secara pasti berapa banyak produksi cabai yang harus dihasilkan untuk mencapai swasembada tersebut.
”Swasembada cabai juga menjadi target kami selanjutnya, setelah swasembada beras di Kotim. Apalagi Kotim sudah mendapat banyak bantuan dari pemerintah pusat dan sekarang luas lahan kita juga sudah mencapai 125 hektare dari yang awalnya 70-an hektare saja,” tuturnya, Senin (3/7).
Tak bisa dipungkiri kalau cabai juga menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Kotim. Tidak jarang kenaikan harga cabai di pasaran menjadi faktor penyebab inflasi di kabupaten ini, khususnya Kota Sampit.
Oleh sebab itu, Pemkab Kotim melalui Dinas Pertanian memprogramkan untuk mencapai swasembada cabai. Jadi selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat juga untuk mengendalikan harga cabai yang akan berdampak pada inflasi.
Hal ini tidak hanya menjadi pemerintah saja, tetapi juga pihak swasta, salah satunya perbankan yang menjalin kerjasama dengan pemerintah dan kelompok tani dalam upaya peningkatan produksi cabai lokal.
”Kalau soal lahan dan modal sekarang sudah tidak menjadi kendala, yang menjadi masalah adalah bagaimana agar kami bisa mengatur jadwal tanam cabai oleh para petani agar panennya pada waktu yang tepat,” ujarnya.
Ditambahkannya, pengaturan jadwal tanam ini penting karena cabai ini termasuk komoditi yang stoknya tidak bisa diatur oleh pemerintah, disamping itu cabai juga tidak bisa disimpan terlalu lama karena akan membusuk. Tapi dengan jadwal tanam yang tepat, maka musim panennya pun juga akan bisa diperkirakan.
Misalnya, panen pada momen tertentu seperti Ramadan, di mana harga cabai kerap kali mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Dengan adanya panen cabai pada momen tersebut, tentu akan membantu mengendalikan harga cabai di pasaran. (vit/fm)