KUALA KURUN – Bencana banjir yang merendam rumah penduduk serta menghanyutkan ternak ayam, babi, dan sapi milik masyarakat akibat meluapnya Daerah Aliran Sungai Kahayan (DAS) Kahayan dan Miri, tidak berdampak pada usaha budidaya ikan di Kurun Seberang dan Balai Benih Ikan (BBI) Kuala Kurun dan Tewah.
”Banjir yang terjadi ini tidak berdampak pada BBI Kuala Kurun, Tewah, dan kolam milik masyarakat, sehingga tidak ada kerugian materil. Semua ikan kita aman,” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Trinayati, Senin (17/7).
Berdasarkan data laporan dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Perikanan di lapangan, kata dia, banjir yang terjadi itu tidak sampai menimbulkan kerugian bagi pembudidaya ikan.
”Sejauh ini, belum ada laporan terkait kerugian pembudidaya ikan, baik itu kolam milik masyarakat maupun BBI Kurun dan Tewah, akibat banjir yang terjadi sejak Jumat (14/7) lalu,” ujarnya.
Dia berharap jangan sampai ada kolam milik pembudidaya ikan yang terdampak banjir, mengingat hal tersebut tentunya akan sangat merugikan bagi mereka. ”Jangan sampai ada pembudidaya ikan di daerah kita ini yang mengalami kerugian,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang pembudidaya ikan Seprawati (40) mengatakan, banjir juga sempat melanda kolam ikan miliknya. Namun, dia bersama keluarga sudah mempersiapkan diri dengan memasang jaring ikan, sehingga walau terjadi banjir, tidak akan menyebabkan ikan larut terbawa arus air.
”Sudah dari jauh-jauh hari kami pasang jaring, sehingga jika banjir ikannya tidak larut terbawa air. Sampai sekarang masih aman dan tidak ada ikan yang keluar dari jaring. Semoga saja banjir tidak lagi terjadi,” tukasnya. (arm/ign)