SAMPIT – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), Kotim, Sutaman mengimbau masyarakat agar lebih jeli dalam melihat potensi Sumber Daya Alam (SDA) di wilayah masing-masing. Pasalnya di Kotim masih banyak potensi SDA yang memiliki nilai ekonomis, namun belum benar-benar dikembangkan oleh masyarakat. Baik itu dari sektor perikanan, perkebunan, dan lain-lain.
”Masyarakat harus lebih jeli dalam melihat potensi seperti ini, selain untuk menunjang perekonomian. Hal ini juga bisa membantu mengembangkan UMKM yang ada di Kotim, bahkan bisa menjadi salah satu ciri khas dari daerah kita ini,” imbuhnya baru-baru ini.
Dirinya mengambil contoh seperti wilayah Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, yang terkenal dengan sentra kebun kelapa. Menurut Sutaman, apabila seseorang memang tekun dan kreatif, dari tumbuhan kelapa ini bisa menghasilkan banyak sekali produk turunannya. Mulai dari daun, bunga, buah, dan batangnya dapat dikreasikan.
Salah satu olahan dari Samuda yang dulu sempat terkenal adalah gula merah yang berasal dari nira kelapa, tapi sekarang sangat jarang warga yang mau membuatnya sehingga sulit untuk didapat.
Gula merah ini lanjut Sutaman, mempunyai rasa dan ciri khas sendiri yang membuatnya unik dan berbeda dengan gula merah dari daerah lain, tapi sekarang pelaku usaha olahan gula merah di Samuda sekarang ini sudah sangat jarang. Kalau pun ada, hasil olahannya tidak seperti yang dulu lagi, telah dicampur dengan bahan lain sehingga rasa khasnya menjadi berkurang.
”Bisa jadi ini disebabkan adanya keunggulan dari sektor usaha yang lain sehingga masyarakat beralih ke sektor tersebut dan meninggalkan pekerjaan mereka yang lama,”ucap Sutaman.
Menurutnya hal ini sangat disayangkan, padahal jika dikembangkan dengan sungguh-sungguh gula merah ini bisa menjadi salah satu ciri khas dari masyarakat Kotim, khususnya Samuda.
Ditambahkan Sutaman, kalau di Jawa ada yang namanya asam Jawa, di Samuda ada gula merah, tidak menutup kemungkinan kedepannya ini akan menjadi ciri khas Kotim. ”Kalau di daerah lain bisa, saya yakin di Kotim juga bisa. Maka dari itu hal-hal seperti ini perlu kita gali lagi potensinya dan dikembangkan,” tandasnya. (vit/gus)