SAMPIT- Anggota Fraksi Golkar DPRD Kotim Abdul Kadir menilai pemerintah daerah masih setengah hati memperhatikan kehidupan petani karet dan rotan di Kotim. Menurutnya, jika dibandingkan daerah lain, perhatian pemerintah setempat masih terbilang sangat minim.
"Kalau kami melihat perhatian kepada petani itu masih minim. Terutama untuk petani rotan dan karet,"ucapnya.
Kadir memaparkan, salah satu daerah kunjungan kerja DPRD Kotim beberapa waktu lalu yakni di Kalimantan Selatan, menurutnya di sana perhatian pemerintah setempat kepada petani lokal sangat bagus. Menurutnya di sana pemerintah setempat memfasilitasi para petaninya mulai, dari kucuran bantuan hingga pembinaan untuk pembibitan yang berkualitas.
"Di daerah tunjuan kunker kami di Kalsel itu, ada desa yang dibina secara khusus bahkan mereka diberdayakan untuk menghasilkan bibit karet bersertifikasi dari pemerintah pusat. Dan ternyata itu memang perjuangan dan perhatian dari pemerintah setempat. Kami inginnya Kotim mengimplementasikan hal seperti itu,"imbuh Politikus Partai Golkar Kotim ini.
Di lain sisi, Abdul Kadir juga meminta agar masyrakat Kotim jangan putus asa dengan kondisi anjloknya harga komoditas karet dan rotan. Dia menyarankan jangan sampai menelantarkan kebun karet dan mengganti dengan tanaman lainnya. Sebab, suatu saat harga karet ini akan mengalami perbaikan dan peningkatan.
"Salah besar kalau kita tebang, dan kebun karet ganti dengan kelapa sawit. Justru tanaman itu harus tetap dipertahankan. Kalau mau tanaman yang baru, ya berdayakan lahan yang terlantar,” pungkasnya. (ang/gus)