SAMPIT – Polres Kotawaringin Timur, Kodim 1015 Sampit, dan Pemerintah Kabupaten menggelar ikar kebangsaan menyambut HUT RI ke -72 di Ikon Jelawat Sampit, Selasa (1/8). Ikrar kebangsaan tersebut dilaksanakan untuk membangkitkan rasa nasionalisme terhadap negeri.
Peserta kegiatan itu dari kalangan pelajar SD, SMP, SMA, Brimob, TNI, Polri, instansi, kecamatan, dan organisasi mahasiswa. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga melakukan tandatangan ikrar gelora kebangsaan. Wakil Bupati Kotim M Taufiq Mukri juga turut hadir.
"Polda Kalteng membagikan satu juta bendera dan polres membagikan seribu bendera. Hal ini dilakukan sebagai tanda kecintaan kita kepada Indonesia," ujar Muchtar.
Komandan Kodim 1015 Sampit Letkol Inf I Gede Putra Yasa mengatakan, mereka terus berupaya menanamkan rasa nasionalisme kepada masyarakat. Pasalnya, Indonesia ini merupakan bangsa patriot atau pejuang, sehingga harus ditanamkan gairah petarungnya.
”Rasa nasionalisme harus ditanam sejak dini dan jauh dari dalam diri kita, sehingga mendarah daging. Sehingga anak muda penerus bangsa ini tidak mudah terpengaruh dengan isu yang dapat melunturkan kecintaan terhadap bangsa ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Kotim Supian Hadi mewajibkan seluruh desa ikut memeriahkan HUT RI sejak awal Agustus 2017 ini. Untuk memastikan hal itu berjalan, akan ada pengawasan dan penilaian.
HUT RI pada 17 Agustus 2017 nanti diharapkan lebih meriah dari tahun sebelumnya. Bendera merah putih wajib berkibar di desa se-Kotim. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kotim Redy Setiawan menegaskan, tak ada toleransi dalam merayakan hari kemerdekaan ini.
”Sifatnya wajib dilaksanakan. Seluruh desa sudah diberitahukan. Supaya sudah mempersiapkan semua sebelum perayaan HUT RI nantinya. Bangun gerbang dengan lukisan gambar para pejuang. Tapi, untuk yang berbentuk spanduk atau hasil cetak mesin tidak akan dinilai,” kata Redy, Selasa (1/8).
Sejumlah kegiatan yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT RI juga akan diperhatikan. Warna-warni untuk memperlihatkan nuansa kemerdekaan penting dalam penilaian nantinya. Meski tak disebutkan apa yang akan didapatkan bagi desa terbaik nantinya.
Dia menjelaskan, peringatan HUT RI bukan kemewahan yang diutamakan. Sebab itu, hasil buatan mesin tak akan dinilai. Sederhana tapi dapat memperlihatkan suasana kemerdekaan yang akan mendapat nilai.
”Diharapkan semua desa sudah mempersiapkannya dan untuk bendera merah putih juga wajib dikibarkan. Jangan sampai tidak. Lebih baik lagi banyak bendera yang dipasang agar terlihat hari kemerdekaan di desa masing-masing,” tandasnya. (mir/ign)