SAMPIT-Ketua Komisi II DPRD Kotim Rudianur mendorong agar Pemkab Kotim bisa mendesak perusahaan besar swasta (PBS), supaya membangun industri hilir atau industri pengolahan bahan baku. Menurutnya, sejauh ini investasi di Kotim lebih banyak hanya berkutat pada industri hulu, atau membawa bahan baku dan hasil alam ke luar daerah.
“Selama ini dari Kotim yang dikirim keluar daerah banyak CPOnya saja. Kenapa tidak pengusahanya saja yang kita tarik supaya membangun industri hilirnya di sini, untuk pengolahan produk turunan dari CPO itu,” ungkapnya, (7/8) kemarin.
Rudi juga menilai, sejauh ini pemerintah daerah masih belum maksimal bisa mengajak para investor di PBS tersebut. Padahal menurutnya, perhitungan secara ekonomis barang jadi dari sektor perkebunan itu lebih baik dibuat di Kotim ini, terutama untuk memangkas biaya operasional angkutan.
”Kotim harus membangun industri hilir CPO dengan memanfaatkan kawasan-kawasan industri yang ada. Saat ini, kita masih mengekspor bahan mentah dan hal ini membuat ketergantungan dengan permintaan pasar,”papar Politikus Golkar ini.
Menurut Rudianur, ada beberpa kawasan industri yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan industri hilir, seperti di daerah selatan. Di wilayah itu lanjutnya, sudah ada dukungan infrastruktur berupa pelabuhan, dan akses jalan yang terus mengimbangi kemajuan industri.
”Artinya lokasi dan infrastruktur jalan sudah tersedia. Jadi ke depan, pemasaran CPO itu bisa berupa produk turunannya saja yang dikirim ke luar Kotim,” tegasnya.
Dirinya yakin, apabila usulan ini diterapkan, maka implementasinya untuk kesejahteraan masyarakat Kotim akan luar biasa. Selain serapan tenaga kerja meningkat, hadairnya industri hilir juga akan berdampak kepada peningkatan pendapatan daerah.
”Selama ini CPO yang kita kirim itu gak ada dapat apa-apa untuk daerah. Kita melihat barang dari daerah dibawa keluar, itu rasanya sangat miris. Sementara kebunnya ada di Kotim, tapi pas diolah justru ke luar daerah. Tentunya rasa keadilan itu tidak terpenuhi,”pungkas Rudianur.(ang/gus)