SAMPIT-Sekretaris Komisi III DPRD Kotim Hero Harapano menilai, pembangunan sektor wisata, termasuk fasilitas sarana dan prasarananya yang gencar dilakukan Pemkab Kotim, juga harus diiringi dengan penguatan mental dan karakter masyarakatnya.
"Kultur kita memang belum siap jadi kota tujuan wisata, namun masih perlu dibentuk seiring juga dengan pembangunan sarana dan prasarananya,"ujarnya kemarin.
Menurut Hero, pembentukan kultur di masyarakat bukan hal mudah. Pasalnya jika pemerintah sudah mencanangkan jadi kota tujuan wisata, tentunya budaya luar yang dibawa para wisatawan akan masuk memengaruhi masyarakat lokal. Di saat seperti itu lanjutnya, masyarakat lokal juga harus diberikan pemahaman yang kompleks.
"Karena konsekuensi kita mencanangkan jadi kota wisata, maka tamu atau wisatawan yang datang ke Kotim harus dilayani maksimal. Tamu adalah raja, begitu faktanya,"cetus Politikus Demokrat Kotim ini.
Dirinya juga menyatakan dukungannya, kota Sampit dijadikan tujuan wisata. Apalagi melihat kondisi pendapatan daerah yang kian menipis untuk pembiayaan pembangunan daerah.
"Salah satu sumber pendapatan yang bisa kita unggulkan ke depan yakni dari pariwisata ini. Banyak daerah di Indonesia ini tidak punya Sumber Daya Alam (SDA), tapi punya potnsi wisata yang menarik. Dan tidak menyangka, hasil dari sektor pariwisata itu bisa membiayai pembangunan daerah,"pungkas Hero.
Ditambahkannya, untuk membangun pariwisata ibaratkan pemerintah melakukan investasi, dengan penggunaan anggaran yang tidak kecil. ”Apalagi di tengah kondisi keuangan yang mengalami rasionalisasi, bagi kami sebagai dewan pun harus cermat memikirkan hal itu,” tandasnya. (ang/gus)