SAMPIT- Anggota Komisi I DPRD Kotim H Abdul Khalik menyoroti kebijakan penertiban plat Non-KH yang sempat digaungkan beberapa waktu lalu, oleh pihak gubernur Kalteng dan pihak kepolisian. Dirinya mempertanyakan konsistensi kebijakan tersebut, karena terbukti di lapangan masih banyak truk-truk ber plat Non-KH yang bebas melenggang di wilayah Kalteng.
"Kenapa tidak ditertibkan lagi? Apa menunggu gubernur turun, baru ada penertiban lagi? Harusnya konsisten dan terus dilakukan penertiban, karena ini untuk kepentingan daerah dan masyarakat," ujarnya kepada Radar Sampit.
Ditengarainya, saat ini diperkirakan masih ada ribuan truk ber plat non KH yang hilir mudik dengan bebas, termasuk di wilayah Kotim. Dilanjutkannya, truk-truk itu digunakan untuk kegiatan ekonomi seperti mengangkut hasil panen kelapa sawit, hasil tambang atau galian C serta muatan lainnya.
Menurut Abdul Khalik, truk berplat Non-KH yang beroprasi di Kalteng namun masih menggunakan nomor kendaraan dari luar Kalteng, sudah jelas pemilik truknya membayar pajak di daerah asalnya sehingga tidak memberi kontribusi bagi daerah ini. Padahal tambahnya, aktivitas truk-truk plat Non-KH yang bermuatan berat itu berkontribusi besar terhadap laju kerusakan jalan-jalan umum di daerah ini.
"Seperti jalan arah ke Kecamatan Parenggean. Saat ini banyak yang rusak. Jalan kita hancur, akibat truk bermuatan over kapasitas terus lalu lalang tanpa memperhatikan kemampuan jalan. Sebagian besar truk itu menggunakan pelat non KH," paparnya.
Dirinya melanjutkan, penertiban truk berplat Non KH, bukanlah sebagai bentuk disktriminasi, tetapi sebagai upaya pemerintah daerah untuk menggali potensi dan menagih hak untuk mendongkrak pendapatan asli daerah.
Menurut Politikus PKB ini, seharusnya justru pengusaha pemilik truk yang sadar dan peduli dengan kondisi ini karena tujuannya untuk kepentingan masyarakat dan daerah. Selain meminta agar truk plat Non-KH kembali ditertibkan, Abdul Khalik juga meminta pemerintah dan aparat agar menertibkan truk-truk yang membawa muatan melebihi kemampuan jalan, khususnya di wilayah Kotim ini. (ang/gus)