SAMPIT-Anggota Komisi II DPRD Kotim, Abdul Kadir merasa prihatin melihat kondisi perekonomian masyarakat saat ini. Menurutnya, kesulitan mencari lapangan pekerjaan memang menjadi pokok pembicaran di mana-mana, selain anjloknya harga komoditas unggulan daerah ini, seperti karet dan rotan.
Melihat kondisi itu, dirinya memprediksi angka pengangguran bisa meningkat dari sebelumnya, begitu pula dengan angka kemiskinan.
”Kami minta agar pemerintah jangan malu-malu mengakui kalau memang di satu desa itu banyak pengguran, karena ini sangat penting untuk disampaikan,” kata Abdul Kadir kemarin.
Menurutnya, persoalan kemiskinan di daerah ini tidak terlepas dari tanggung jawab pemerintah kabupaten. Bisa Melalui kebijakan yang mempemudah masyarakat dalam hal pendirian usaha kecil menengah dan mikro. Kemudian lanjut Kadir, sektor swasta juga perlu mempermudah pinjaman untuk usaha masyarakat.
”Sektor permodalan masyarakat kita memang masih lemah, karena itu kita mendorong agar masyarakat harus dirorong untuk cari modal diperbankan dan harus didukung penuh oleh Pemkab setempat, “imbuh Politikus Golkar Kotim ini.
Kadir menambahkan, kurang lebih tiga tahun terakhir ini kondisi masyarakat Kotim memang cukup memprihatinkan. Menurutnya tidak sedikit, warga yang mulai beralih usaha ke sektor lain seperti halnya ke perkebubunan kelapa sawit.
”Sejauh ini sebagian masyarakat Kotim memang kebanyakan bergantung kepada rotan dan karet. Namun harganya kini masih jauh dari harapan mereka,” tandasnya. (ang/gus)