SAMPIT - Anggota Fraksi Partai Golongan Karya DPRD Kotim, Supriadi mengkritik serapan APBD Kotim. Sisa waktu tiga bulan terakhir ini harus semaksimal mungkin menyerap anggaran yang baru 45 persen.
“Realisasi APBD Kotim hanya mencapai 60,07 persen, sedangkan realisasi belanja masih di angka 45,11 persen, ini jadi perhatian bersama, dan angka itu belum mencapai kalau dilihat dari masa tahun anggaran yang berjalan saat ini,” kata Supriadi, Selasa (5/9).
Meski begitu, kata Ketua DPD Golkar Kotim itu, mereka mengapresiasi dan menghargai atas ikhtiar yang telah dilakukan pemerintah daerah dalam melaksanakan APBD 2017.
Memang secara kasat mata ikhtiar itu belum maksimal dan harus digenjot di sisa tahun anggaran berjalan ini. ”Dan sisa waktu tiga bulan efektif ke depan untuk menjalankan anggaran, fakta ini mengharuskan pemerintah daerah bekerja lebih keras dan kreatif lagi untuk bisa mencapai rencana anggaran yang sudah ditetapkan,” harap Supriadi.
Selain itu, Fraksi Golkar memandang bahwa pembangunan hanya berbasis pada anggaran daerah semata, ini tentunya akan sulit memenuhi esensi dari pembangunan itu sendiri yaitu kesejahteraan rakyat.
”Terlebih lagi, APBD Kotim sangat terbatas untuk itu, maka perlu reorientasi pendekatan pembangunan dengan pendekatan yang lebih bersifat partisipatoris publik dari pada pembangunan dengan pendekatan berbasis anggaran,” kata dia.
Supriadi berharap untuk sektor pembiayan pembangunan di Kotim juga harus pendai mencari peluang dari pemerintah pusat. Selama ini tim anggaran masih dianggap lemah dalam menjalin komunikasi dengan para pemangku kebijakan di pusat. (ang/fm)