SAMPIT-Pperan dan fungsi dari Balai Latihan Kerja (BLK) Kotim dianggap masih belum optimal. Menurut Anggota Komisi III DPRD Kotim Nono Magat, masyarakat banyak tidak mengetahui adanya fasilitas milik Pemkab Kotim untuk berlatih keterampilan kerja tersebut.
Dirinya juga menginginkan agar peran BLK dioptimalkan lagi, terutama demi menekan maraknya tindak pidana yang selama ini terjadi, seperti kasus pencurian buah kelapa sawit
"Sebenarnya keberadaan BLK itu cukup bagus, sayangnya praktek untuk mengoptimalkan peran BLK itu belum. Salah satunya masyarakat kita banyak yang kurang tahu adanya balai itu,"ujar Nono.
Maka dari itu, pihaknya mendorong agar Disnakertrans Kotim bisa kembali membenahi dan mengoptimalisasi BLK tersebut. Menurutnya, saat ini banyak kasus yang menyeret warga Kotim ke tindak krimimal karena tidak memiliki keterampilan kerja.
"Warga lokal yang kena kasus itu kan bukan karena apa, banyak yang tidak punya keterampilan kerja. Akhrinya mereka memilih jalan pintas ikut serta mencuri buah sawit,"tambah Nono.
Faktanya lagi menurut Nono, kesempatan bekerja di perusahaan-perusahaan banyak diisi oleh pekerja dari luar. Tenaga kerja lokal hanya mengisi posisi sebagai buruh kasar, bukan posisi strategis yang membutuhkan keahlian dan spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan.
Menurutnya, tidak salah Pemkab membuka lebar-lebar pintu investasi di bidang perkebunan mau pun industri lainnya. Tetapi tegas Nono, kehadiran penanam modal tersebut harus diimbangi dengan political will Pemkab untuk mensejahterakan rakyatnya dengan mewajibkan membuka lapangan pekerjaan.
”Sebab pada kenyataannya, dampak investasi tidak terlalu besar dibanding peningkatan kesejahteraan masyarakat,”tandas Politikus Hanura ini. (ang/gus)