SAMPIT-Jika sebelumnya dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kotim mengingatkan agar anggaran daerah jangan dibiarkan mengendap di Sisa lebih Perhitungan Anggaran (Silpa), maka kini giliran Fraksi Golkar yang juga sepakat agar dana di APBD-Perubahan harus digunakan penuh.
”Apabila Silpa itu tinggi maka akan berpengaruh kepada anggaran kita di tahun berikutnya. Terutama dana transfer dari pusat berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU),” ujar Supriadi dari Fraksi Golkar, dalam rapat gabungan komisi dalam rangka finalisasi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)-Perubahan 2017, kemarin.
Menurutnya, bukan hal mudah bagi pemerintah mengupayakan anggaran untuk jadi sumber pembiayaan pembangunan. Namun lanjutnya, ketika dana itu sudah ada, maka jadi hal yang aneh apabila anggaran itu malah dijadikan silpa.
“Kalau nantinya jadi silpa lebih baik jangan susah-susah lagi kita cari anggaran. Anggaran yang ada itu ya mesti digunakan,” tegas Supriadi.
Ditambahkannya, lain halnya jika anggaran itu sulit digunakan, seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana Reboisasi (DR). Karena anggaran semacam itu mesti harus melewati proses kehati hatian dalam pemanfaatannya, agar tidak terjerumus dalam kasus hukum.
”Maka dari itulah kalau dana itu bukan DAK, bisa kita gunakan untuk program reguler. Makanya saya sepakat eksekutif dan legisltif berpikir agar anggaran itu harus dibelanjakan dengan baik dan sesuai dengan posnya masing-masing. Saya yakin itu tidak ada masalah,”tegas Ketua DPD Golkar Kotim ini.(ang/gus)