SAMPIT-Anggota Komisi III DPRD Kotim Dadang H Syamsu mengakui, dana daerah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih kurang untuk mengakomodir semua usulan pembangunan. Maka dari itu dirinya meminta agar Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) setempat agar mengutamakan kegiatan yang sifatnya produktif, dan mengurangi kegiatan seremonial.
”Sistem penganggaran perlu dirubah, jangan hanya menganggarkan untuk kegiatan seremonial yang minim manfaat. Tetapi anggarakan untuk investasi. Artinya uang yang digelontorkan itu harus ada imbal baliknya, jangan habis pakai begitu saja,”ujarnya.
Dadang menekankan, salah satu anggaran yang porsinya besar di APBD yakni untuk sektor pendidikan, dan diharapkannya penggunaan dana di sektor itu tepat sasaran. Selain itu, program peningkatan kualitas pendidikan harus terarah dan berkesinambungan.
Menurut Politikus PAN ini, banyaknya kegiatan seremonial yang alokasi anggarannya dari dana APBD, sejauh ini belum berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan saat ini.
"Harus diakui bila dibandingkan dengan daerah lain, pendidikan kita masih tertinggal. Tidak usah melihat daerah-daerah maju, dengan kabupaten tetangga saja sarana dan prasarana pendidikan kita masih tertinggal,” paparnya.
Ditambahkan Dadang, anggaran pendidikan yang dialokasikan dalam APBD, sejauh ini masih lebih banyak digunakan untuk membiayai rutinitas penyelenggaraan pendidikan. Belum terlihat adanya inovasi-inovasi baru dalam pengelolaan pendidikan yang terbaik.
"Padahal, pendidikan adalah aset besar untuk mempercepat pembangunan di masa depan, seharusnya pemerintah daerah menyadari hal itu,"tandasnya. (ang/gus)