SAMPIT-Ketua Komisi III DPRD Kotim, Rimbun mendesak agar Pemkab Kotim tidak lemah dalam menertibkan aset-aset milik daerah, seperti rumah dinas yang disalahgunakan fungsinya. Ditegaskannya, pihaknya di DPRD tidak pernah memberikan persetujuan apabila aset daerah disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
”persoalan aset ini sebenarnya sudah klasik. Progress penyelesainya sejauh mana, sampai mana itu belum ada gambaran yang disampaikan. Artinya kami melihat upaya untuk penertiban aset ini masih belum maksima, bahkan masih jalan di tempat,”ungkapnya.
Rimbun yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini melanjutkan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan peninjauan ke beberapa aset daerah, di sektor olah raga. Menurutnya, aset tersebut hanya sebagian kecil dari sederetan aset-aset daerah Kotim yang bermasalah, bahkan ada yang diklaim oleh pihak ketiga.
Diungkapkannya, dalam peninjauan aset daerah mereka menemukan ada rumah dinas yang beralih fungsi, dan proses sewanya tidak jelas, kemana uangnya mengalir.
”Temuan kami di lapangan sudah cukup kompleks soal pengelolaan aset ini. Saya pun menduga banyak aset pemerintah yang diklaim dan dimanfaatkan pihak luar untuk keuntungan pribadi. Hal ini tidak boleh terjadi dan dibiarkan. Dan saya cenderung melihat seolah-olah ini ada semacam pembiaran dari pemerintah setempat,”papar Rimbun.
Selain itu dirinya juga mengungkapkan, salah satu aset daerah yang kini ramai diperbincangkan yakni lahan di sport centre. Dirinya juga menerima informasi jika ada penyerobotan lahan milik pemerintah di kawasan tersebut. Awalnya luas areal aset tersebut 100 hektare, dan kini berkurang, sehingga hanya tersisa sekitar 25 hektare.
”Nah, hal itu juga harus segera ditelusuri. Saya kira tidak perlu waktu lama untuk menelusuri siapa yang mengklaim lahan disitu. Karena kalau kita beregerak tentunya pengklaim lahan itu akan muncul dengan sendirinya,”tegas Rimbun.
Di lain sisi, dirinya juga mengungkapkan ada sejumlah potensi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masih luput atau bahkan diabaikan Pemkab setempat. Salah satunya seperti bangunan kawasan eks plasa Sampit di Jalan MT Haryono. Rimbun menyayangkan hingga kini aset itu dibiarkan terbengkalai. Menurutnya harus ada pemikiran bagaimana memanfaatkan aset-aset daerah tersebut agar bernilai.
”Salah satu upaya untuk meningkatkan PAD melalui sumber daya yang ada yaitu dengan memaksimalkan pengelolaan aset. Dalam jangka panjang ada potensi ekonomi dibalik aset yang dimiliki daerah itu,” pungkasnya. (ang/gus)