SAMPIT-Anggota Fraksi Partai Golongan Karya Sarjono mendesak agar urusan pinjam pakai kawasan hutan di daerah utara Kotim masuk prioritas. Menurutnya ini penting, guna menyelesaikan beberapa persoalan infrastruktur jalan di pedalaman.
"Kami berharap agar pinjam pakai kawasan dipedalaman itu tahun ini mesti diusahakan tuntas. Karena dampaknya dari itu, pembangunan yang belum clear banyak sekali,"ujarnya.
Diakuinya, beberapa program yang sudah dianggarkan terpaksa batal dilaksanakan. Ini akibat dari status kawasan. Program pemerintah dan swasta pun jadi terhambat. Tidak kalah penting kata Sarjono, adalah sejumlah ruas jalan yang direncanakan dibangun dari Desa Tumbang Kalang menuju Desa Tumbang Gagu. Infrastruktur itu perlu diprioritaskan.
”Anggaranya ada untuk jalan itu, tapi tidak berani dieksekusi lantaran ada ruas yang masuk kawasan Hutan Produksi. Dan juga kami pernah minta bantu investor untuk membangun jalan lintas, karena di sana ada kawasan Areal Penggunaan Lain (APL) sekitar 2000 hektare. Tapi mereka juga gak berani karena harus melewati kawasan HP itu,"papar Sarjono.
Di sisi lain lanjutnya, pengembangan pariwisata Kotim juga jadi terkendala. Banyak wisatawan ingin melihat rumah asli suku Dayak dipedalaman, namun akses jalanya jadi masalah. Sehingga saat ini andalan transportasi hanya melalui jalur sungai.
Namun tambahnya, akses itu bisa digunakan ketia musim hujan saja, apabila musim kemarau maka tidak ada jalan lain.
"Nah justru kadang orang melewati jalan dari Kabupaten Katingan. Bahkan sering kali mereka membawa penari adat itu dari sana. Nah itu sebenarnya kerugian untuk Kotim, karena hanya soal akses jalan saja yang jadi kendala,"pungkas anggota Komisi III ini.(ang/gus)