SAMPIT-Ketua Komisi I DPRD Kotim, Handoyo J Wibowo meminta agar hasil reses DPRD Kotim disinkronkan dengan hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Hal. Itu agar bisa masuk menjadi program pembangunan di tahun selanjutnya. Apalagi dalam waktu dekat ini, sebelum membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2018, DPRD terlebih dulu akan menggelar reses ke daerah pemilihan masing-masing.
Dijelaskannya, dua kegiatan itu sama-sama menyerap aspirasi masyarakat, dengan tujuan yang sama sehingga perlu adanya harmonisasi. Menurut Handoyo, belakangan ini ada sebuah paradigma terbangun, kalau hasil reses itu hanya menjadi sebuah dokumen yang tak memiliki pengaruh begitu kuat bagi pemerintah dalam membangun daerah. Bahkan masyarakat terlihat bosan dengan pelaksanaan kegiatan itu, karena sebagian besar tidak ada realisasinya.
"Saat pembahasan anggaran di DPRD, sinkronisasi hasil reses dan Musrenbang itu dibuka. Apabila sudah diakomodasi dalam reses melalui usulan anggota dewan, tidak perlu lagi dialokasikan dalam Musrenbang," terang Politikus Demokrat ini.
Dirinya mengakui, persoalan keterbatasan anggaran menjadi permasalahan yang dihadapi pemerintah kabupaten dalam merealisasikan kebutuhan masyarakat. Meskipun demikian, menurutnya hasil reses dan Musrenbang tetap perlu diungkapkan dalam pembahasan anggaran, agar menjadi perhatian.
"Setidaknya dari sekian usulan masyarakat ada beberapa yang direalisasikan. Sehingga program daerah tidak melulu dari atas ke bawah (top down), tetapi yang lebih penting aspirasi dari bawah (buttom up),"pungkas Handoyo.
Ditambahkannya, sebagai wakil rakyat, anggota DPRD tentunya tidak ingin laporan hasil reses dan Musrenbang hanya ditumpuk tanpa direalisasikan. Padahal, laporan dari aspirasi masyarakat itu dibutuhkan, dan menjadi salah satu unsur sebagaimana amanat undang-undang dalam membuat rencana pembangunan.(ang/gus)