SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

KOTAWARINGIN

Kamis, 19 Oktober 2017 09:48
Bangun Jalan di Kotim, Perlu Gandeng TNI
DIDUKUNG DEWAN : Salah satu kegiatan TMMD ke 100 Kodim 1015 Sampit, yakni membangun jembatan bersama masyarakat.(IST/KODIM 1015)

SAMPIT-Ketua Komisi I DPRD Kotim, Handoyo J Wibowo mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim menggandeng pihak TNI AD, untuk membuka akses infrastruktur jalan, khususnya di pedalaman. Dorongan ini dilatarbelakangi berjalannya program TNI Manaunggal Membangun Desa (TMMD) ke 100, yang telah berjalan di Kabupaten Seruyan dan bisa jadi contoh untuk diterapkan di Kotim.

Dirinya pun mengharapkan, program TMMD selanjutnya bisa dipusatkan di Kotim, sebagai tuan rumah.

”Saya kira sangat perlu kita gandeng jajaran TNI. Pada zaman dahulukan terkenal dengan sebutan ABRI  masuk desa. Nah kalau sekarang, kita bisa gandneg TNI untuk  membantu kegiatan pembangunan akses infrastruktur jalan mau pun jembatan, yang  masih   belum dibuka,”imbuh Handoyo.

Menurutnya kegiatan TMMD selama ini memang berdampak positif bagi masyarakat. Kendati dengan kucuran dana yang minim, namun kegiatan itu kaya manfaat. Hal demikian menurut Handoyo mestinya jadi acuan pemerintah dalam mensiasati pembangunan daerah yang saat ini minim sumber pembiayaan.

”Saya melihat program TMMD yang dilaksanakan di Kabupaten Seruyan itu sangat efektif. Terutama untuk desa dan daerah yang selama ini tidak diperhatikan. Nah, semoga hal itu juga bisa dilaksanakan di Kotim, apalagi dengan sekarang kita menginginkan  pembiayaan pembangunan yang efektif dan efisien,”papar politikus Partai Demokrat ini.

Ditegaskan Handoyo, pembangunan jalan di wilayah pedalaman, khususnya untuk membuka akses daerah terisolasi merupakan sebuah kebutuhan mendesak. Sebab masih banyak desa di Kotim yang tidak memiliki akses jalan darat.

Ditambahkannya, beberapa waktu lalu memang sudah ada program Karya Bhakti TNI adalah mulai dari Desa Tumbang Tilap ke Desa Penyahuan, di Kecamatan Bukit Santuai. Jalan sepanjang 22,7 kilometer itu akan membuka akses sedikitnya 15 desa . Dari jalan sepanjang 22,7 kilometer dengan lebar badan jalan 6,6 meter tersebut,  7,6 kilometer diantaranya melewati kawasan hutan produksi (HP) dan hutan produksi yang bisa dikonversi (HPK).  

”Sayangnya rencana itu batal karena belum mengantongi izin pinjam pakai kawasan. Kami sangat mendukung jika sebagian pembangunan jalan itu melibatkan anggota TNI. Dengan demikian, dari sisi efisiensi dan penghematan anggaran bisa terlaksana,” pungkas Handoyo. (ang/gus)  


BACA JUGA

Senin, 07 September 2015 22:26

Excavator Sudah Diincar

<p><strong>SAMPIT &ndash;</strong> Aparat kepolisian berhasil meringkus komplotan…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers