PALANGKA RAYA – Tugas bidan tak hanya berhubungan dengan pelayanan medis membantu seorang ibu menjalani proses kehamilan sampai kelahiran. Bidan juga diharapkan mampu menjadi penyampai sekaligus media pemberi informsi bagi masyarakat di wilayah tugasnya. Khususnya dalam mengimplementasikan program “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia” yang jadi bagian 9 Agenda Prioritas Pembangunan (Nawacita) Presiden Joko Widodo.
Dalam upaya memastikan seluruh arah dan kebijakan serta strategi yang disusun sampai, maka Perwakilan BKKBN Provisni Kalteng memberi dukungan dengan mengadakan Pelatihan Medis Teknis (CTU IUD dan Implan) Bagi Bidan.
“Teknologi Kontrasepsi Terkini (TKT) atau contraceptive technology update (CTU) merupakan suatu upaya untuk pemuktahiran informasi dan teknologi kontrasepsi, dilaksanakan oleh petugas yang kompeten dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat atau keluarga yang membutuhkan pelayanan kontrasepsi berkualitas,” ucap Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng Kusnadi SH melaluiKabid Adpin Uwanfried SH, di Hotel Obelix,Selasa (24/10).
Bagaimanapun juga, kata Uwanfried, pemberi pelayanan KB tentunya memerlukan penyegaran pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi kontrasepsi maupun perkembangan ilmu terbaru. Untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan KB bagi masyarakat.Kegiatan ini dilaksanakan dari pada 23-27 Oktober 2017 di Hotel Obelix.
Pelatihan itu dirancang suatu kegiatan untuk menyiapkan petugas kesehatan yang mampu memberikan pelayanan KB efektif dan berkualitas.
Tidak dapat dipungkiri, terangnya, bahwa sebagian besar pemberi pelayanan KB adalah para bidan. Untuk saat ini jumlah bidan mencapai 325 ribu orang di seluruh Indonesia, ini menurut catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Berdasarkan data aplikasi sidika 2016, jumlah bidan yang dilatih CTU IUD dan Implant di BKKBN berjumlah 2.757 orang.
“Untuk seluruh peserta pelatihan agar menyamakan persepsi dan serius dalam mengikuti pelatihan ini, sebagai upaya memenuhi tersedianya tenaga bidan yang kompeten dalam melakukan pelayanan kontrasepsi program KB,” harapnya.
Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara Adhitya Mardhika Saputra SIP, MSI menyebut pelatihan ini juga memiliki tujuan untuk meningkatkan pelayanan yang berkualitas untuk masyarakat.
“Para bidan tersebut adalah penyedia informasi di masyarakat yang harus memberikan wawasan penting dan juga memberikan penyuluhan perencanaan kehamilan serta persalinan, karena itu para bidan harus benar-benar memahami serta mengetahui berbagai hal penting yang berhubungan erat dengan perihal KB,” pungkasnya. (vin)