SAMPIT— Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), saat ini terus berusaha untuk memaksimalkan budidaya ikan Jelawat melalui proses pembibitan. Hal itu agar masyarakat turut serta membudidayakan ikan Jelawat, dan dapat meningkatkan produksi perikanan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Kepala Dinas Perikanan Kotim Heriyanto menjelaskan, sejak tahun 2014 hingga saat ini, sudah ribuan bibit jelawat yang ditebar untuk dibudidayakan. Namun diakuinya, memang hasilnya belum maksimal. Menurutnya, pembibitan ikan Jelawat ini sedikit sulit, tidak seperti ikan yang lain. Sehingga harganya pun sedikit lebih mahal dibandingkan ikan yang lain.
”Dari tahun 2015 sudah mulai ada yang panen, namun hasilnya tidak terlalu banyak. Tidak sebanding dengan bibit yang ditebar, sebab potensi gagalnya masih tinggi. Tapi setiap tahun pasti ada yang panen,” terangnya akhir pekan tadi.
Diungkapkannya pula, dari hasil budidaya yang ada tersebut memamg masih belum mampu menutupi permintaan pasar, sebab produksi ikannya masih belum maksimal. Namun, masih terus diupayakan untuk diproduksi agar dapat memenuhi permintaan pasar.
Heriyanto juga mengatakan, saat ini pemintaan masyarakat untuk bibit ikan Jelawat cukup banyak, namun masih tidak dapat dipenuhi juga. Sebab lanjutnya, untuk pemijahan terhadap bibit ikan Jelawat ini juga tidak mudah, dan masih sering terjadi kegagalan. ”Terhitung beberapa waktu terakhir ini dilakukan tiga kali pemijahan dan hasilnya gagal,” tandasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, tempat membudidaya ikan Jelawat ini harus dialiran air yang deras, dan kondisi airnya harus baik. Sehingga yang dianggap cocok jadi tempat membudidayakan ikan Jelawat ini, yakni masyarakat desa yang berada di sekitar aliran sungai, seperti halnya di Desa Camba ke arah hulu di wilayah Kecamatan Kota Besi.
Heriyanto menambahkan, evaluasi dalam pembibitan ikan Jelawat terus mendapatkan perhatian pihaknya, agar ke depan hasilnya bisa lebih maksimal lagi. Salah satu tempat pusat pembibitan ikan Jelawat dan ikan-ikan lainnya yang aktif saat ini yakni di Desa Begendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara. (dc/gus)