SAMPIT – Kebakaran di kompleks Pasar Keramat yang menghanguskan dua barak, Senin (6/11) lalu, diduga disebabkan api yang muncul dari dapur barak Suprianto (47). Berdasarkan olah TKP aparat, api berkobar setelah kabel sambungan pada satu terminal di ruang tengah mengalami korsleting.
Kanit Reskrim Polsek Baamang Ipda Sriyono mengatakan, awalnya seorang saksi mata, Siska, sekitar pukul 19.30, saat menyeduh kopi melihat api muncul dari barak Suprianto. Dia berlari dan mengeceknya. Ternyata memang ada api yang sedang berkobar.
”Jadi, saksi mata pertama bernama Siska ini melihat ada cahaya di salah satu barak milik Suprianto. Setelah mengeceknya sendiri, dia berteriak pada warga sekitar, ada kebakaran,” ujarnya, Rabu (8/11).
Setelah warga berhamburan, Sriyono keluar. Mereka tidak sempat mengambil tindakan, lantaran api sudah membesar dan merembet ke bangunan di sebelahnya. Hujan yang turun deras juga menjadi kendala, sehingga warga terlambat memadamkannya.
Hasil olah TKP juga menyebutkan, korsleting diakibatkan karena banyaknya kabel yang tertancap pada satu stop kontak. Sedangkan keperluan konsumsi listrik di barak yang terbakar tersebut banyak. Karena itu, Suprianto menghubungkan kabel itu ke beberapa alat elektronik untuk memenuhi pasokan tenaga listrik.
”Korsleting disebabkan karena kebanyakan kabel yang bertumpuk dan ditancapkan ke satu stop kontak saja, sedangkan konsumsi tenaga listrinya banyak. Oleh karena itu, dia (Suprianto) menyalurkan listrik itu melalui beberapa kabel yang terhubung untuk menghidupkan alat elektronik dan lampu,” ujar Sriyono.
Sebelumnya, Suprianto juga sempat menghidupkan lilin untuk menerangi baraknya lantaran sedang ada pemadaman listrik. Dia sebelumnya mengaku kepada wartawan, saat pergi mengantarkan saudaranya ke pelabuhan, dua lilin yang dihidupkan tidak sempat dimatikan untuk menjaga penerangan.
Namun, belakangan, justru ia mengaku pada tim olah TKP bahwa dirinya sudah mematikan lilin tersebut sebelum pergi. Hal ini kemudian dijelaskan Kapolsek Baamang AKP Agoes Tri.
Agoes mengatakan, anggotanya sudah menyelidiki diduga kuat kebakaran disebabkan korsleting listrik. Hal itu sesuai dengan keterangan lima saksi yang diperiksa olehnya. Saksi terdiri dari pemilik barak, ketua RT, Suprianto selaku penghuni barak, dan dua saksi lainnya. Mereka mengatakan api berasal dari sudut bangunan bagian atas.
”Sudah lima saksi yang kami periksa. Saksi utama yang mengetahui asal api juga mengatakan bahwa titik kebakaran berada di sudut rumah bagian atas. Jadi besar kemungkinan bahwa bangunan itu hangus karena korsleting listrik,” tandasnya. (ron/ign)