SAMPIT— Tidak tersedianya jaringan listrik di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur saat ini, salah satu penyebabnya karena akses jalan darat yang belum terbuka.
Sehingga PT. PLN belum dapat menyediakan jaringan listrik hingga ke daerah kepedalaman Kotim.
Hal tersebut tentunya menjadi permasalahan bagi masyarakat wilayah utara Kotim agar bisa mengakses berbagai fasilitas umum, salah satunya jaringan telekomunikasi.
Saat ini upaya pemerintah membuka keterisolasian desa dari jaringan telekomunikasi dan internet yakni dengan menggunakan system VSAT (Very Small Aperture Terminal).
Terkait kesulitan listrik di daerah pedalaman ini. Bupati Kotim Supian Hadi menyampaikan pihaknya memang sudah melakukan koordinasi dengan PLN, untuk dapat memasang jaringan listrik hingga ke seluruh desa di wilayah utara yang belum teraliri.
Namun, pihak PLN menyebutkan masih menghadapi kendala. PLN tidak dapat memasang tiang listrik ke seluruh desa karena belum adanya akses jalan darat.
Pemerintah tidak dapat melakukan pembukaan lahan untuk pembuatan jalan, karena terkendala status kawasan hutan.
“Saat ini kami sedang berupaya untuk melakukan pengurusan pinjam pakai lahan untuk melakukan pembukaan jalan, dengan terbukanya jalan, maka pemasangan tiang listrik untuk menyambungkan jaringan listrik dapat dilakukan,” jelas Supian, Selasa (14/11).
Dengan adanya jaringan listrik maka akan mudah untuk desa tersebut berkembang dan maju seperti desa-desa lainnya, sehingga program-program pendukung akan dapat terakses. Sepertihalnya program system VSAT untuk dapat membuka jaringan telekomunikasi dan internet.
Saat ini memang ada beberapa perusahaan yang membantu, untuk memasangkan jaringan listrik ke desa sekitar perusahaan yang belum teraliri listrik.
Seperti halnya di Desa Kabua ada perusahaan di sekitar desa yang mengaliri listrik, sehingga dapat membantu aktivitas masyarakat.
“Kami saat ini sedang berupaya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan satu per satu, terutama masalah yang benar-benar prioritas seperti halnya jalan, listrik, dan jaringan telekomunikasi,” terangnya.
Saat ini ada sepuluh desa yang dapat mengakses internet dengan system VSAT diantaranya Desa Hanjalipan, Bagendang Tengah, Bagendang Hulu, Bantian, Damar Makmur, Bukit Makmur, Jatiwaringin, Luwuk Sumpun, Tukang Langit, dan Tumbang Mujam. (dc/fm)