PALANGKA RAYA - Jajaran Polda Kalteng sejak Januari-Desember 2017 benar-benar tampil beringas dalam penegakan hukum dan penindakan berbagai tindak pidana. Ini terungkap kala Kapolda Kalteng Brigjend Pol Anang Revandoko dan pejabat utama Polda menggelar pers rilis pengungkapan kasus illegal logging (pembalakan liar), narkoba, premanisme hingga kepemilikan senjata api, Jumat (29/12).
Anang Revandoko menyampaikan, situasi kamtibmas di tahun 2017 secara umum cukup kondusif. Jumah tindak pidana 2.761 kasus dan selesai 2.346 kasus atau 83 persen.
”Tahun 2016 lalu ada 3256 kasus dan selesai 2.519 kasus atau 77 persen. Nah tahun ini 83 persen berhasil diselesaikan hingga naik 8 persen, ini prestasi,” ucapnya.
Anang menerangkan, terhadap kekayaan negara, Polda Kalteng menangani 24 kasus korupsi dan selesai 22 kasus, dibandingkan 2016 hanya 16 kasus, artinya pengungkapan di kasus ini mengalami kenaikan. Terkait kontijensi, paling menonjol kasus pembakaran hutan yakni 23 kasus dan selesai 23 kasus pula.
”Jumlah laka MD tahun ini 244 jiwa, kerugian mencapai empat miliar rupiah, faktornya manusia didominasi kelelahan, mabuk dan melanggar lalu lintas, padahal rata-rata masih usia produktif,” tuturnya didampingi pula Dirkrimum Kombes Pol Ignatius dan Dirkrimsus Kombes Pol Sumarto.
Anang menerangkan tindak pidana paling menonjol berhasil diungkap tahun 2017 ini, yakni peungkapan dua truk obat ilegal, penangkapan bandar sabu penembak anggota polisi, peungkapan kasus pembakar 10 sekolahan, penyitaan 7.140 potong kayu ilegal, OTT pungli SMAN-1 dan kasus prostitusi online. ”Termasuk juga penangkapan pembalakan liar 2.266 kayu ulin,” tuturnya.
Tak hanya itu, kata Anang, Polda Kalteng sejajaran juga melakukan penyitaan dan penangkapan bersam barang bukti senjata api rakitan dan senjata tajam. Sejumlah laras panjang 211 pucuk, laras pendek 9 pucuk dan sajam 43 bilah.
”Ini semua akan dimusnahkan. Oh ya, kami juga melakukan pengawasan internal ada 186 perkara disiplin, tindak pidana melibatkan anggota 12 kasus dan enam sudah reko mendasi PTDH. Kalau pengawasan ekternalnya bersama BPKP, masyarakat dan ombudsman. Jadi komplit tak hanya masyarakat, sisi ke dalam Polri juga diawasi,” ujarnya.
Bicara prediksi, Anang menyatakan kerawanan kamtibmas 2018 mendatang adalah konflik bidang politik, apalagi setelah ditetapkannya Yansen Binti sebagai otak pelaku pembakar sekolah, khususnya di wilayah Gunung Mas (Gumas) karena tersangka memiliki massa besar di kawasan tersebut.
”Kerawanan lain, pawai bisa mengganggu ketertiban umum, adanya unsur SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) dan tindakan lain. Termasuk juga masih banyak sengketa lahan antara masyarakat dan perusahaan. Maka itu saya tegaskan ayo sama-sama kita bahu membahu dalam menjaga situasi kamtibmas,” terangnya.
Lebih lanjut, Perwira Tinggi Polri ini mengatakan terkait pilkada, pihaknya juga sudah melakukan berbagai persiapan dan menyediakan perlengkapan, termasuk peningkatan personel sebanyak 7.155. Berupa latihan Brigadier Jungle Warfare Brimob, polwan, intel combat, pembentukan tim CRT.
”Pokoknya semua siap dan bilamana berani mengacau maka tindakan tegas diberlakukan,” pungkasnya. (daq/vin/gus)