PALANGKA RAYA – Perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya kepada guru yang mengajar pada sekolah Minggu cukup besar. Bentuk kepedulian kepada guru semua agama ini diperlihatkan dengan pemberian tunjangan yang cukup besar pula.
Pemkot menaikkan insentif yang sebelumnya sebesar Rp 250 ribu per bulan, menjadi Rp 400 ribu per bulan.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palangka Raya Baihaqi mengatakan, dengan besarnya honor yang diberikan, pihaknya mengapresiasi perhatian pemkot dengan menaikkan honor guru yang mengajar sekolah Minggu tersebut.
”Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Wali Kota Palangka Raya beserta jajarannya dan DPRD yang mendukung guru non PNS, sehingga mereka bisa mencerdaskan anak bangsa melalui bahasa agama,” ucap Baihaqi, Sabtu (6/1).
Tahun ini, lanjutnya, ada 750 guru yang mengajar sekolah Minggu yang dapat insentif Rp 400 ribu per bulan. Mereka semua merupakan guru agama Islam, Kristen, Katolik, dan lainnya. Insentif tersebut diberikan untuk menambah pengasilan mereka.
”Pemberian insentif ini tidak secara terus menerus diberikan kepada seorang guru agama, namun harus digilir kepada guru lainnya. Misalnya, tahun ini guru A dapat insentif, maka tahun berikutnya tidak dapat,” katanya.
Kebijakan tersebut, tutur Baihaqi, diterapkan untuk memberikan pemerataan insentif kepada guru non-PNS, karena di Kota Palangka Raya ada sekitar 1.600-an guru sekolah Minggu, namun yang dapat insentif baru 750 guru.
”Selain insentif kepada guru sekolah Minggu, Pemkot Palangka Raya juga memberikan beasiswa kepada lulusan pondok pesantren yang kuliah di bidang kesehatan dengan total Rp 3,3 miliar,” pungkasnya. (rm-86/ign)