PALANGKA RAYA – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Tengah (Kalteng) diminta mengembangkan dan menggiatkan produk ciri khas daerah. Kerajinan anyaman rotan, yang bisa dijadikan berbagai produk seperti tas, sepatu yang dianggap punya nilai jual dan tidak kalah dengan produk UMKM lainnya.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyebutkan, perluang bisnis dari produk khas daerah ini terbilang cukup besar. Biasanya yang mencari barang-barang tersebut adalah para pendatang dari luar Kalteng.
“Hanya tinggal dipoles saja keberadaan UMKM Kalteng, supaya kedepan produk yang dihasilkan lebih baik. Nanti bisa saja berupa kerja sama dengan Tim Pengerak PKK, terutama pengembangannya,” kata Gubernur, Senin (29/1).
Gubernur mengharapkan anggaran perubahan nanti, ada kucuran dana untuk Tim PKK Kalteng. Paling tidak anggaran yang nanti disiapkan mampu membantu mereka menggerakkan keberadaan UMKM. Dengan begitu, pengembangan usaha menengah tersebut mendapat penunjang dari berbagai lini.
“Batik Kalteng juga bagus. Itu kembangkan juga. Kalau nanti kita ada tamu dari luar seperti dari kementerian, bisa kita beri souvenir batik Kalteng, termasuk tas rotan. Bahkan yang dulu sempat ramai, batu akik bisa dibuat lebih menarik lagi,” katanya.
Pengembangan UMKM tidak hanya fokus pada anggaran yang dikucurkan pada bidang tersebut. Namun bantuan dari pihak lain, seperti Tim PKK juga dirasakan mampu mengembangkan usaha menengah ini.
Dengan berbagai bantuan yang secara tidak langsung mengarah ke UMKM, diharapkan masyarakat yang menggeluti usaha ini tidak lagi banyak berhuntang dengan bank. Sehingga beban pelaku usaha ini sedikit lebih ringan dengan bantuan dari pemerintah.
“Jangan sampai mereka (UMKM, Red) banyak berhutang dengan bank dan rentenir. Karena kalau ngutang Rp 2 juta, bunganya bisa tinggi sekali. Nah inikan kasihan UMKM kita. Tapi kalau ada bantuan, ya tidak meringankan,” ucapnya.
Sugianto menekankan, UMKM bisa serius menggeluti usahanya karena sudah mendapat perhatian serius dari pemerintah. Apabila sektor yang satu ini bisa terus berkembang, maka dampaknya terhadap ekonomi masyarakat sangat besar.
“Apapun yang penting UMKM ini serius. Nanti ini digulirkan, kita akan berupaya mengembangkan UMKM secara perlahan,” demikian akhiri Sugianto. (sho/fm)