KUALA KURUN – Ruas Jalan Tewah-Tumbang Miri sudah cukup banyak kerusakan. Padahal, jalan tersebut baru saja diperbaiki.
”Ruas jalan Tewah-Tumbang Miri itu kan proyek multiyears yang masa kontraknya sudah habis. Namun, belum lama pekerjaannya selesai, sudah banyak yang rusak,” sesal anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Heri A Junas usai melintas di ruas jalan tersebut, Sabtu (3/2).
Dari laporan warga sekitar, kerusakan beberapa ruas jalan ini disebabkan angkutan truk kelapa sawit yang melintas dengan tonase berlebihan, bahkan juga ada truk pengangkut kayu dan batu bara yang juga melintas di ruas jalan ini.
”Harus ada kontrol dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gumas, dalam mengawasi angkutan truk yang melintas, sehingga kerusakan jalan tidak semakin parah,” tuturnya.
Politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini mengatakan, meskipun tidak ada jembatan timbang, dishub bisa membuat pos penjagaan dan memantau truk-truk pengangkut dengan tonase berlebihan.
”Dengan adanya pos, petugas dishub bisa memberhentikan dan memeriksa truk-truk yang melintas. Kalau muatannya berlebihan, suruh dibongkar atau membayar, sehingga ada pemasukan untuk pendapatan asli daerah (PAD) kita,” terangnya.
Menurut dia, langkah tegas dari dishub sangat diperlukan dalam menindak truk-truk yang melintas dengan tonase berlebihan. Pasalnya, jalan tersebut dibangun bukan semata-mata untuk truk angkutan, tapi juga untuk kepentingan masyarakat.
”Silahkan truk tonase melintas, tapi dengan catatan, harus sesuai dengan kemampuan jalan, tidak melebihi ketentuan yang ditetapkan,” tandasnya. (arm/yit)