PALANGKA RAYA - Pemerintah kota (Pemkot) Palangka Raya selalu memantau kondisi infrastruktur jalan yang memang perlu perbaikan maupun perawatan. Upaya peningkatan dalam hal progres perbaikan telah dilakukan sebagaimana mestinya. Kendati demikian, harus diakui masih banyak jalan, baik dalam kota maupun di luar kota termasuk infrastruktur jalan di pemukiman warga belum optimal. Hal itu diungkapkan, Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia.
Wali Kota dua periode ini mengaku memang ada infrastruktur jalan yang rusak. Mulai dari jalan yang berlubang hingga rusak cukup parah, seperti kawasan Jekan Raya dan kawasan Panarung yang kondisinya mendesak untuk dilakukan perbaikan.
“Itu memang realita dan tak bisa dipungkiri, maka itu pemkot terus berbenah biar hal tersebut bisa diatasi bersama. Namun saya tegaskan pemerintah tidak tinggal diam tetapi terus berusaha dan berusaha agar bisa diatasi persoalan tersebut, hanya butuh waktu dan perencanaan yang matang,” tuturnya, Sabtu (3/2).
Berbicara soal infrastruktur, ujar Riban, baik jalan maupun infrastruktur lainnya di Kota Palangka Raya, tidak lepas dengan ketersediaan anggaran yang begitu minim. Dengan kenyataan itu, maka apapun bentuk infrastruktur yang ingin diprogramkan, baik membangun baru, rehab ataupun perbaikan dan perawatan maka semuanya akan dilakukan bertahap atau secara perlahan-lahan.
Sebut saja, ucapnya, ketika pemerintah kota melakukan perbaikan infrastruktur jalan dalam kota, maka setidak-tidaknya 60 persen diantaranya sudah bisa dibenahi. Namun sisanya 40 persen perlu dilakukan perbaikanya secara perlahan-lahan.
“Ya, nanti bisa saja sisanya akan kita titip kepada pemimpin tahun depan. Maka itu masyarakat harus membangun pola pikir inovatif, ketika infrastruktur yang sudah dibangun mengalami kerusakan. Sehingga jangan hanya menunggu pemerintah melakukan perbaikan, tapi bagaimana bahu membahu memperbaiki sementara waktu sampai dengan ada penanganan lebih lanjut,” tegasnya.
Riban menambahkan dalam lima tahun terakhir ini saja peningkatan infrastruktur jalan termasuk perbaikan jalan yang rusak telah dilakukan. Itu terlihat dari sejumlah fisik jalan yang sudah dikerjakan. Bertambahnya beban akan kebutuhan infrastruktur jalan yang layak lebih ditandai dengan tingginya mobilitas pengguna jalan maupun berkembangnya kawasan pemukiman masyarakat.
“Nah mau tidak mau kebutuhan infrastruktur harus terpenuhi pula. Saya katakan ketika kita membangun jalan di kawasan pemukiman sehingga jalan sebagai akses, hal itulah membutuhkan peran masyarakat untuk menjaga. Maka apapun bentuk infrastruktur yang ingin diprogramkan, maka semuanya akan dilakukan bertahap atau secara perlahan-lahan,” pungkasnya. (daq/vin/gus)