PALANGKA RAYA – Pengembangan Taman Nasional Sebangau (TNS) menjadi salah satu agenda pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun ini. Taman nasional yang masuk di tiga wilayah administrasi, yakni Palangka Raya, Katingan dan Pulang Pisau tersebut dikembangkan supaya menjadi salah satu destinasi wisata di provinsi ini.
Gubernur Sugianto Sabran mengatakan, untuk tahap awal perlu master plan untuk rencana induk pengembangannya. Bahkan master plan tersebut tidak hanya untuk pengembangan TNS tersebut, namun juga berguna bagi daerah di sekitar kawasan.
“Termasuk daerah di sekitar kawasan dibenahi. Jadi nanti tidak hanya taman nasionalnya yang menjadi perhatian pemerintah, tapi sektor lain yang juga punya hubungan dengan itu. Karena pengembangannya tidak pada satu sektor saja,” katanya.
Salah satunya yakni soal pengembangan Bandara Tjilik Riwut. Dikatakan Sugianto, pengembangan bandara tersebut perlu dilakukan supaya akses penerbangan dari luar semakin terbuka. Hal ini secara langsung mempermudah bagi wisatawan datang ke lokasi wisata yang diinginkan.
“Ketika taman nasional diurus, bandara di Palangka Raya ini juga diurus, diperpanjang. Ini menyeluruh, untuk kotanya masuk dipengembangan,” ucapnya.
Selain memerhatikan pengembangan infrastruktur untuk penunjangnya, dampaknya terhadap peningkatan ekonomi masyarakat harus diutamakan. Ketika Taman Nasional Sebangau ini selesai dikembangkan, masyarakat di sekitar kawasan diharapkan mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan ekonomi. Untuk itu, perlu konsep pula dari pemerintah setempat.
“Pemerintah ini memikirkan bagaimana membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Apa yang dilakukan, ya seperti pengembangan taman nasional ini, tidak hanya pemerintah yang merasakan manfaatnya, namun masyarakat juga,” katanya.
Ditambahkannya, potensi sumber daya alam di taman nasional tersebut sangat beragam sehingga harus dikelola dengan baik. Pengelolanya pun juga harus berinovasi guna meningkatkan daya saing.
Untuk itu, pengembangan kawasan wisata ini nantinya diharapkan tidak hanya menonjolkan sisi kenyamanan pengunjung. Melainkan perlu juga dipikirkan kawasan yang bisa digunakan masyarakat untuk mengais rezeki.
“Ini kaitannya tidak hanya untuk pemerintah, tapi untuk sosial masyarakat. Karena kalau sektor pariwisata ini mampu dikelola dengan baik, maka masyarakat bisa memilih memanfaatkannya,” pungkasnya. (sho/vin)