PALANGKA RAYA – Salah satu pemilik event organizer (EO) di Kalteng angkat bicara soal adanya penunjukan langsung EO Jorong sebagai pihak ketiga yang mengelola dana Rp 5 miliar (M) untuk kegitan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Kalteng di Pulang Pisau. Sejumlah EO berencana akan mendatangi langsung panitia untuk mempertanyakan adanya penunjukan EO Jorong.
Salah satu pemilik EO di Kalteng, Dadang Nekad mengatakan, pihaknya akan mempertanyakan kepada panitia perihal adanya penunjukan EO Jorong sebagai pihak ketiga kelola dana Rp 5 miliar tersebut.
"Kami tidak mempersoalkan siapapun EO yang ditunjuk. Namun, kami hanya minta ada proses yang sesuai dilakukan. Selama ini kami selalu mengikuti prosedur apabila nilai diatas Rp 200 juta. Nah ini langsung diundang paparan dan infonya langsung ditunjuk, ini yang akan kita pertanyakan kepada panitia," tegas Dadang Nekad, Senin (5/2).
Menurut Dadang, pihaknya mencium aroma permainan tidak sehat dalam penunjukan pihak ketiga. Itu terlihat dari hanya satu EO yang diundang untuk paparan.
"Inikan ada indikasi tidak sehat. Kalau bicara pengalaman, semua EO yang ada di Kalteng berpengalaman. Harusnya untuk pembanding tidak hanya satu EO yang diundang paparan," tukasnya.
Dadang Nekad dan beberapa pemilik EO di Palangka Raya meminta panitia melaksanakan MTQ sesuai prosedur yang berlaku, khususnya untuk menunjuk EO.
"Kita hanya mempertanyakan saja. Kalau memang dalam lelang EO Jorong yang layak, kami akan terima. Berilah kesempatan kepada EO lokal untuk ikut bersaing sesuai prosedur," ucapnya.
Sementara itu, Pemilik EO Jorong Apung belum memberikan komentar dan tanggapan terkait penunjukan langsung oleh panitia. Apung tidak merespon telepon dan pesan singkat hingga berita ini dikirim.
Begitu juga dengan Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo yang juga berstatus ketua umum panitia. Edy tidak memberikan respon saat ditelepon dan dikirimi pesan singkat.
Sekretaris Panitia, Syariful Pasaribu mengaku, pihaknya akan menggandeng kejaksaan dalam pelaksanaan MTQ. Panitia meminta pihak kejaksaan untuk mengawasi.
"Kita juga menggandeng kejaksaan untuk pelaksanaan MTQ ini. Pasalnya, anggaran untuk kegiatan ini cukup besar, yakni sekitar Rp 25,5 miliar," tandasnya. (arj/vin)