KASONGAN - Pengelolaan sampah di Desa Tumbang Samba dan sekitarnya mulai terganggu, lantaran satu-satunya truk pengangkut sampah kerap mogok. Padahal, produksi sampah masyarakat tiap hari tergolong cukup banyak. Sampah yang tidak sempat terangkut menimbulkan bau busuk.
Anggota DPRD Katingan Akhmad Saifudi membenarkan bahwa sering tidak operasionalnya truk pengangkut sampah di wilayah Tumbang Samba dan sekitarnya.
"Kalau terkait sering mogoknya truk sampah itu memang benar, bahkan sudah diusulkan pengadaan baru dalam Musrenbang Kecamatan Katingan Tengah beberapa waktu lalu," ungkapnya, Rabu (14/2).
Kerusakan truk sampah tersebut bukan akibat kelalaian pengelola, melainkan karena usia truk yang sudah uzur.
"Truk itu terpaksa bekerja setiap hari mengangkut sampah. Kalau tidak beroperasi, petugas kebersihan yang akan disalahkan masyarakat karena sampah menumpuk," imbuhnya.
Oleh sebab itu, dirinya menganggap usulan penambahan armada dan personel guna mengoptimalkan kinerja pengelolaan sampah di kawasan padat penduduk Tumbang Samba cukup prioritas.
"Saya berharap usulan itu bisa terealisasi di tahun 2019 mendatang. Selain armada, personelnya juga perlu ditambah. Karena tidak penambahan armada tanpa diiringi dengan penambahan petugas kebersihan," sebutnya.
Politikus Partai Golkar ini menuturkan, masyarakat Desa Samba Kahayan juga mengeluhkan tempat pembuangan sampah (TPS) yang dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar.
"Saya meminta agar keluhan masyarakat ini segera ditindaklanjuti oleh dinas terkait. Begitu juga dengan pihak desa/kelurahan, berikan pemahaman tentang buang sampah pada tempatnya dan lain-lain," ujarnya.
Camat Katingan Tengah Hariawan juga menyampaikan keluhan serupa. Menurutnya truk sampah yang beroperasi di Tumbang Samba kondisinya tidak lagi prima dalam bekerja.
"Truk sampah di Tumbang Samba sepertinya memang butuh pengadaan. Karena yang ada selama ini kondisinya mulai sakit-sakitan," pungkasnya. (agg/yit)