NANGA BULIK – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lamandau, Ir Ray Paskan mengatakan total jalan Kabupaten Lamandau sepanjang kurang lebih 514 kilometer, namun yang diaspal baru 20 persen.
“Lebih banyak jalan tanah dibandingkan jalan beraspal. Bagi daerah pemekaran yang baru berusia belasan tahun, hal ini cukup wajar, mengingat anggaran memang masih terbatas," ujarnya, Jumat (23/2).
Menurutnya, selain kendala keterbatasan anggaran, beberapa jalan memang belum siap diaspal karena baru dibuka. Perlu waktu untuk bisa sampai ke tahap pengaspalan.
"Karenanya untuk membiayai infrastruktur jalan dan jembatan selain mengharapkan dari APBD, juga dari DAU dan DAK. Masih butuh ratusan miliar rupiah untuk bisa teraspal semua, mengingat luasan wilayah Kabupaten Lamandau begitu besar, " terangnya.
Saat ini, kata Paskan, prioritas pembangunan jalan adalah untuk daerah yang menghubungkan ke daerah yang tinggi aktivitas produksinya serta daerah terisolir.
"Pemkab Lamandau juga berupaya untuk meminta kerjasama perbaikan jalan untuk beberapa ruas jalan, kepada sejumlah perusahaan perkebunan dan pertambangan, karena jalan tersebut juga mereka lalui untuk jalan produksi. Tapi sekarang memang belum mulai pelaksanaannya, meskipun kesepakatannya sudah ada," imbuhnya.
Paskan menegaskan dalam waktu dekat pihaknya juga akan kembali kirim surat ke sejumlah perusahaan agar segera memulai perbaikan dan pelebaran beberap ruas jalan. (mex/fm)