PALANGKA RAYA – Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) yang dilaksanakan bersamaan dengan Kalteng Quality Expo menjadi perhatian serius pemerintah. Moment ini akan dimanfaatkan pemerintah untuk memamerkan sekaligus memasarkan produk-produk andalan daerah.
Dua event besar ini akan dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Provinsi Kalteng, yang dipusatkan di Kabupaten Kapuas. Jika melihat sisi geografis, kabupaten ini berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Selatan, sehingga diharapkan kunjungan FBIM dan Kalteng Quality Expo lebih meningkat.
“Kalau dari sisi promise budaya sudah pasti. Karena yang namanya FBIM inikan budaya yang dipamerkan, jadi dengan event tersebut maka menjadi sarana kita mempromonsikan yang ada di Kalteng,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng Guntur Talajan, Selasa (27/2).
Pada pelaksanaan FBIM tersebut, disamping diisi dengan berbagai perlombaan olahraga tradisional dan kearifan lokal, juga makanan-makanan khas akan dipamerkan. Bahkan nantinya juga ada festival karnaval budaya.
Untuk memeriahkan acara ini dan dalam upaya memaksimalkan menarik wisatawan ke daerah, maka pihaknya sudah lakukan promosi, terlebih kegiatan ini sudah masuk dalam kalender event Nasional.
“Provinsi tetangga juga akan diundang, kita akan tarik sebanyak-banyak penonton pengunjung dari Kalsel dan provinsi lainnya, khususnya di Kalimantan, termasuk dari Kementerian Pariwisata,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalteng Katma F Dirun mengatakan lebih melihat kearah pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebab, pada kegiatan Kalteng Quality Expo, semua pelaku UMKM akan dilibatkan untuk berpatisipasi mengisi stand dan memamerkan produk unggulan masing-masing daerah.
“Selain budaya, dari sisi usaha dan peningkatan ekonomi juga berpengaruh dari event tersebut. Ini kita lihat pelaksanaannya di Kapuas yang berdekatan dengan Kalsel, tentu potensi kunjungan akan besar. Nah ini harus kita manfaatkan,” katanya.
Ia pun mengharapkan Kalteng Quality Expo ini mampu melahirkan pelaku UMKM baru. Setidaknya pada 2018 ini ada 20-30 UMKM baru, dan beberapa usaha yang berkembang menjadi usaha menengah.
“Selain pemasaran produk, pastinya akan ada peningkatan dari UMKM di Kalteng. Tentu ini akan memberi dampak ekonomi bagi mereka. Maka dari itu pemerintah sudah berupaya agar kunjungan bisa lebih banyak dari kegiatan tahun sebelumnya,” pungkasnya. (sho/fm)