PALANGKA RAYA – Bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mendistribusikan bantuan berupa 20 eksavator dan dozer yang masih tertumpuk di Kota Palangka Raya dan belum jelas pendistribusiannya. Padahal alat berat tersebut diperjuangkan untuk membantu para petani di Kalteng dalam mengolah lahan pertanian.
Anggota DPR RI Rahmat Nasution Hamka menyayangkan 20 eksavator dan dozer yang masih tertumpuk di Palangka Raya dan belum dibagikan kepada kabupaten untuk mengolah lahan pertanian. Pasalnya untuk mendapatkan bantuan tersebut tidak mudah, sehingga harus dimanfaatkan secepatnya. Hingga terkesan bantuan tersebut mubazir.
“Setiap raker (rapat kerja) dengan pihak kementerian terkait saya selalu katakan agar dalam membuat program jangan seragam seluruh Indonesia. Harus memperhatikan aspek geografis dan demografis serta kultur setiap daerah. Contohnya dalam bantuan alsintan (alat dan mesin pertanian) jangan semua daerah dikasih yang mini, karena kondisi alam berbeda,” tegas Rahmat Hamka kepada Radar Sampit, Rabu (28/2).
Menurutnya, kondisi alam Kalteng berbeda dan cukup berat, maka alsintan mini kurang dapat berfungsi optimal. Untuk itu alat yang lebih besar sejenis alat-alat berat seperti eksavator dan dozer yang diperlukan untuk land clearing yang benar sehingga cetak sawah siap pakai.
“Alat berat besar tersebut juga dapat membantu para peladang yang biasa dipedalaman untuk sawah kering, sehingga mereka dapat memfungsikan tanahnya secara optimal karena tunggul dan kayu tersisa dapat dikupas menggunakan alat tersebut,” tukasnya.
Eksavator dan dozer telah dialokasikan pada 2017 lalu untuk Kalteng sebanyak 20 unit dari Kementerian Pertanian. Namun, alat berat tersebut belum difungsikan dan masih tertumpuk di Kota Palangka Raya.
“Alasan dari Dinas Pertanian Provinsi teknis penyerahan alat berat tersebut belum diterima dari Kementerian, sehingga alat belum bisa dibagikan. Padahal Menteri Pertanian ingin alat tersebut segera diserahkan dan digunakan untuk pengembangan pertanian di Kateng,” tandasnya. (arj/vin)