PALANGKA RAYA- Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota berharap warga waspada munculnya berbagai penyakit. Salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah (DBD), hal itu karena dikuatirkan saat ini intensitas hujan dan genangan yang tinggi hingga berpotensi nyamuk untuk berkembang biak.
Antisipasi itu, masyarakat luas diminta pada saat musim hujan tiba melakukan pemberantasan sarang nyamuknya. Dimana dimulai dari tingkat keluarga harus dilakukan secara mandiri dan sesegara mungkin menginformasikan kepada pemerintah melalui Dinkes untuk bisa ditindaklanjuti bilamana ada penyakit DBD disekitar tempat tinggal.
”Yang sering dilupakan masyarakat adalah pemberantasan sarang nyamuk. Ini yang tak disadari oleh masyarakat adalah pemberantasan nyamuk segera mandiri,maka itu saya harapkan hal itu tidak dilupakan sebagai salah satu antisipasi dini,” ujar Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya Andjar Hari P,Kamis (8/3).
Andjar mengungkapkan untuk Kota Palangka Raya segara keseluruhan wilayahnya cukup rawan terjadinya sebaran DBD, dilihat dari banyaknya kasus hampir disetiap kecamatan dari layanan kesehatannya.
”Kalau untuk daerah mungkin sebaran DBD ini sama saja ya, karena setiap kecamatan selalu ada kasus termasuk dua warga Kota Palangka Raya tahun lalu yang meninggal dunia,” tandasnya.
Namun beruntungnya, terang Andjar untuk tahun lalu tidak ada Kejadian Luar Biasa (KLB) di seluruh Kota Palangka Raya ini, yang mana secara jumlah dapat ditekan namun yang penting dilakukan penanganan cepat bagi penderitanya.
”Bersyukur tidak sampai ada KLB dan alternatif untuk dilakukan Fogging di suatu wilayah tersebut kalau itu mendesak, walaupun sebenarnya ada efek samping dari fogging itu,” ujar Andjar.
Pihaknyapun, selalu melakukan sosialisasi terkait bahaya dari penyakit DBD ini kepada masyarakat, dengan berbagai program termasuk penyuluhan Indonesia Sehat Dengan Pendekatan keluarga.
”Yang ada tim untuk diterjunkan dan mendata, mengidentifikasi kawasan tersebut yang terindikasi penyakit DBD ini, dan bertindak cepat apabila ada warga yang terkena DBD di kawasan tersebut,” tegasnya.
Ia menambahkan ada banyak hal sederhana yang wajib dilakukan untuk memberantas sarang nyamuk di tempat tinggal seperti di rumah. Dengan menguras bak mandi, membuang kaleng-kaleng bekas tempat air minum, adanya tampungan air di bawah dispenser dan lainnya.
”Karena biasanya yang paling banyak untuk berkembangbiak adalah tempat-tempat tersebut,” jelasnya.
Kata dia, nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi media pembawa virus DBD ini menyukai daerah-daerah bersih, untuk berkembangbiak dibandingkan daerah kotor. Dengan fase perkembangannya cukup satu minggu saja.
”Justru itu yang patut diwaspadai, kalau kita tidak rajin membersihkan daerah sekitar rumah termasuk bak mandi maka potensi DBD lebih besar terjadi,” pungkas Andjar. (daq/vin)