PALANGKA RAYA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada semua kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah (Kalteng) diminta aktif mensosialisasikan tata cara pengelolaan sampah pada masyarakat di daerahnya masing-masing.
Plt Sekda Kalteng, Fahrizal Fitri mengatakan, pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle) harus dipahami masyarakat. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi membuat sampah asal-asalan, namun bisa memahami bagaimana pengelolaannya yang benar.
“Kalau bicara soal sampah ini, memang DLH kabupaten dan kota yang harus aktif. Konsep yang dilakukan selama ini harus diiringi dengan sosialisasi pada masyarakat, supaya tahu kalau sampah itu harus dikelola sebaik mungkin,” ucapnya, Kamis (15/3(.
Dinas terkait tersebut bisa melakukan pendekatan dengan kelompok masyarakat, termasuk sekolah-sekolah yang bisa dijadikan sarana edukasi. Memang konsep seperti ini harus diterapkan, karena apabila hanya menuntut masyarakat tanpa disertai sosialisasi dan dorongan, maka pemahaman pengelolaan sampah sulit diterapkan.
“Misalnya dari sekolah, terus menggerakan kelompok masyarakat. Dari lingkup yang kecil ini, lama-kelamaan akan bisa diterapkan dalam skala besar. Dengan begitu, konsep pengelolaan sampah bisa dipahami secara menyeluruh,” katanya.
Untuk itu, ucapnya harus ada area percontohan terutama di kawasan pemukiman. Bagi penduduk setempat disediakan lokasi yang dikhususkan untuk mengelola sampah, yang nanti digunakan sebagai sarana pengelolaan.
“Hal semacam ini yang pernah saya lakukan di Kotawaringin Barat. Tidak bisa secara serentak membangun pola pengelolaan sampah di tingkat perkotaan, tapi dibuat pos-pos tertentu sebagai area percontohan. Nah inilah yang harus dikembangkan,” katanya.
Selama ini kepedulian masyarakat terhadap lingkungan tidak bisa dikatakan kurang. Mereka hanya perlu pemahaman bagaimana mengelola lingkungan dengan baik. Oleh sebab itu, DLH selaku instansi teknis bisa mengembangkan konsep yang bisa dengan mudah dipahami masyarakat.
Lebih lanjut dia mengatakan, ada beberapa kota di provinsi ini yang sudah menunjukan peningkatan dalam pengelolaan sampah. Diantaranya, Kapuas, Sukamara, Muara Teweh dan Pangkalan Bun.
“Dari sisi pengelolaan menunjukan penilaian yang lebih laik. Selanjutnya tinggal peningkatan saja, biar terjadi peningkatan lebih besar,” pungkasnya. (sho/fm)