PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyambut dioperasikannya ‘Pasar Rakyat Kita’ milik Bulog Divre Provinsi di Palangka Raya. Dengan berbagai komoditas yang dijual, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, bawang hingga daging beku, yang dijual dengan harga standar diyakini mampu mengendali lonjakan harga kebutuhan di pasaran.
Asisten II Setda Kalteng, Nurul Edy mengatakan, dengan Bulog membuka kios sembako murah di pasar ini, maka dapat membantu menstabilkan harga pangan khususnya beras, terutama di momen-momen hari raya keagamaan.
“Sehingga masyarakat dapat terbantu khususnya bagi mereka yang kemampuan daya belinya masih kurang. Apalagi kalau sudah mendekati harus besar keagamaan, permintaan akan naik dan perlu kita antisipasi lonjakan harga,” katanya usai meresmikan Pasar Rakyat tersebut, Kamis (22/3).
Dia mengharapkan kedepan, bisa dikembangkan lagi di daerah lain khususnya yang mempunyai pergerakan ekonomi cukup tinggi seperti Pangkalan Bun dan Sampit, termasuk Kapuas. Selain menstabilkan harga kebutuhan pokok, Pasar Rakyat Kita milik Bulog ini diyakini mampu mengendali inflasi.
“Apalagi Sampit menjadi salah satu kota untuk menghitung inflasi Kalteng. Sehingga perlu ada jaminan ketersediaan bahan pokok di daerah tersebut. Bukan cuma daerah penghitung inflasi, seperti Kapuas dan Pangkalan Bun cukup tinggi ekonominya, jadi harus dikembangkan juga pasar ini,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Komersial Perum Bulog Pusat, Tri Wahyudi Saleh menyebutkan, komoditas yang dijual di pasar ini sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Pasar ini merupakan indikator kehadiran Perum Bulog sekaligus salah satu upaya menstabilkan harga bahan pangan di wilayah ini.
Sekarang ini pihaknya juga sedang berupaya mempersiapkan Pasar Induk di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Kalteng. Bulog sendiri telah memiliki data lahan kosong dan mengajukan kepada pemerintah setempat agar dapat dijadikan Pasar Induk. Namun, jika lahan tersebut tidak ada, dapat dipergunakan Gudang Bulog menjadi Pasar Induk.
“Nanti akan kami undang para pedagang untuk bergabung di Pasar Induk tersebut. Tapi ya harganya tentu sesuai dengan HET yang telah ditetapkan Pemerintah. Ini upaya kita agar harga pangan dapat tetap stabil,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa pemerintah pusat sudah meminta sebelum memasuki bulan puasa harga beras harus kembali stabil. Perum Bulog seluruh Indonesia, termasuk Divren Kalteng berkewajiban merealisasikan apa yang menjadi kehendak Presiden tersebut.
“Selain menjual beras di Pasar Rakyat Kita, Bulog juga akan mengoptimalkan penyerapan gabah maupun beras langsung dari petani. Di Kalteng ini pernah menyerap gabah dan beras sebanyak 3.000 ton dalam sebulan. Kita akan optimalkan lagi,” pungkasnya. (sho/fm)