PALANGKA RAYA – Bulan ramadan masih lama lagi, namun Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah melakukan berbagai persiapan, terutama untuk mengantisipasi lonjakan permintaan kebutuhan pokok pada saat tersebut.
Pemerintah sebelumnya bersama dengan Bulog Kalteng telah menyiapkan Pasar Rakyat Kita, yang bertujuan untuk memenuhi ketersediaan komoditas di pasaran, khususnya beras, bawang, dan daging. Kecukupan komoditas di pasaran tentu akan mampu memenuhi peningkatan permintaan konsumen sekaligus sebagai salah satu upaya mengendalikan inflasi.
“Tim pengendali inflasi sudah ada, tentu sudah tahu apa-apa saja yang akan dilakukan. Soal pengendalian inflasi ini sebetulnya tidak semata saat hari besar keagamaan, tapi dilakukan setiap saat,” ucap Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Kalteng, Nurul Edy.
Bulog sebagai salah satu pihak yang bertugas memastikan ketersediaan bahan pokok di pasaran diminta aktif memantau perkembangan. Memang Bulog tidak sendiri, karena ada instansi lain seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian, yang juga punya tugas hampir sama, yakni memastikan ketersediaan bahan pokok.
Antisipasi sedini mungkin perlu dilakukan pemerintah, mengingat kenaikan harga sebagai imbas dari lonjakan permintaan konsumen saat bulan tersebut selalu terjadi tiap tahun. Selain kenaikan harga, pemerintah masih perlu memikirkan rantai distribusi kebutuhan pokok dari daerah lain. Tentu langkah ini juga berhubungan dengan pengendalian harga di pasaran.
“Kebutuhan pokok dan kebutuhan dasar masyarakat yang paling banyak diperlukan harus dijamin ketersediaannya. Jadi nanti, soal koordinasi saja yang harus diutamakan agar pengawasan tetap berjalan,” ucapnya.
Sebelumnya Plt Sekda Kalteng Fahrizal Fitri meminta Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan di provinsi ini gencar melakukan pengawasan terhadap rantai distribusi pangan dan bahan makanan terutama menjelang hari besar keagamaan.
“Mulai dari ketersediaan di pasaran dan soal harga, semuanya itu tergantung dari rantai distribusi. Kalau lancar, ya itu akan berpengaruh baik terhadap harga dan ketersediaan, begitu juga sebaliknya. Karena itulah rantai disitribusi perlu diawasi,” katanya, kemarin.
Dengan pergerakan dari tim Satgas Pangan, dirinya mengharapkan tidak ada oknum distributor yang mempermainkan harga hingga batas kewajaran. Karena dengan adanya peningkatan yang begitu tinggi akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat hingga memengarugi inflasi.
“Kalau rantai distribusi bagus, antisipasi permainan harga perlu dilakukan. Karena terkadang adanya saja oknum yang memanfaatkan momentum dengan menahan barang dan bahkan menaikkan harga jual. Hal semacam ini tidak boleh terjadi, Satgas Pangan sudah ada,” bebernya. (sho/fm)