PALANGKA RAYA –Temuan mayat bayi mengapung Jalan Rindang Banua di DAS Sungai Kahayan masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Sejauh ini polisi belum bisa menemukan siapa orangtua yang tega melakukan perbuatan keji tersebut. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan tetapi tetap belum ada titik terang pelaku pembuang bayi itu.
“Kita masih melakukan penyelidikan mendalam, belum ada pelaku yang ditangkap atas sangkaan pembuangan bayi itu. Tetapi saya minta siapa saja pelakunya segera menyerahkan diri dan mempertanggung jawabkan perbuatan keji itu,” ungkap Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul R K Siregar didampingi Kabag Ops Kompol Purwanto dan Kasat Reskrim AKP Harman Subarkah, Senin (2/4).
Timbul menyampaikan pihaknya terus melakukan penyisiran dan mencari informasi, baik di kawasan pinggiran sungai maupun kawasan lain. Utamanya tentang warga yang sebelum ini hamil besar tetapi tidak terlihat tanda melahirkan dan bayinya tidak nampak.
”Kita sisir terus kawasan pinggiran sungai. Maka itu bagi masyarakat bilamana ada informasi segera hubungi kepolisian biar ditindak lanjuti,” ucapnya.
Lebih lanjut, Timbul mengatakan saat ini jenazah bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman di Jalan Tjilik Riwut Kilometer dua dan diberi nama M Isro. Namun proses pengembangan dan penyelidikan terkait pelaku akan terus dilakukan hingga bisa terungkap dan tersangka mempertanggung jawabkan perbuatan itu.
”Ibunya belum kita temukan tetapi sudah kita makamkan jenazahnya. Kita terus melakukan pencarian dan sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, para RT, RW dan berharap bisa ada titik temu hingga menemukan orang tua si bayi itu,” katanya.
Timbul memastikan bayi itu sempat hidup hingga akhirnya dibuang maupun dilarutkan ke Sungai Kahayan. Bahkan bayi itu masih terdapat tali pusar dan diperkirakan dilahirkan dengan cara normal.
”Memang ada luka dibagian belakang bayi dan diperkirakan juga bayi itu sehat tanpa ada cacat bawaan. Kini kasus itu masih ditangani Polres Palangka Raya, saya yakin bisa terungkap. Maka dari itu bagi warga tolong diinformasikan bilamana melihat dan mengetahui kecurigaan, apalagi saat ada wanita hamil besar tetapi anaknya tidak ada,” ungkap perwira menengah Polri ini.
Sementara itu, Kapolsek Pahandut AKP Roni Wijaya menambahkan melalui personel Bhabinkamtibmas sudah melakukan komunikasi bersama warga sekitar dan para ketua RT/RW. Pihaknya bahkan selalu melakukan tindak lanjut bila ada informasi tentang wanita baru melahirkan.
”Kita sama-sama berusaha untuk bisa mengungkap kasus ini, para Bhabinkamtibmas koordinasi dengan ketua RT/RW semoga segera terungkap,” pungkasnya.
Diberitakan warga Jalan Rindang Banua Rt 2 RW 025 Gang Nelayan Satu menemukan sosok bayi mengapung dengan kondisi memprihatinkan di Sungai Kahayan, Minggu (1/4) sekitar pukul 10.00 WIB.
Dengan posisi tertelungkup. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu diduga hasil hubungan gelap dan diperkirakan sudah dua hari berada di dalam air hingga akhirnya mengapung. Tidak diketahui siapa manusia yang tega melakukan perbuatan keji itu. Namun berdasarkan pemeriksaan tim medis, ada bekas dekapan tangan dimulut bayi sebelum kematian bayi.
Selain itu saat dilahirkan bayi itu dalam kondisi hidup hingga akhirnya dibuang ke Sungai dan ditemukan warga sekitar. Bayi itu masih terdapat tali pusar dan diperkirakan dilahirkan dengan cara normal. Ketika diperiksa ditemukan luka dibagian belakang bayi dan diperkirakan juga bayi itu sehat tanpa ada cacat bawaan. Kini kasus itu masih ditangani Polres Palangka Raya. (daq/vin)