SAMPIT – Buku mata pelajaran muatan lokal (mulok) yang dirilis Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran untuk siswa agar lebih mengenal tentang kebudayaan daerah Kalteng, khususnya Kotim.
Bupati Kotim Supian Hadi mengharapkan, buku yang memang sudah sejak lama dipersiapkan tersebut dapat digunakan untuk mengedukasi siswa tentang bahasa, kesenian, kebudayaan, dan sejarah masyarakat Dayak.
”Buku ini memang sudah lama disiapkan. Sejak awal direncanakannya, saya sudah mengikuti penyusunannya. Saya harap dengan sudah dirilisnya buku ini, dapat memberikan sumber pengetahuan ilmu dan edukasi untuk para siswa,” jelas Supian, Rabu (2/5).
Kepala Disdik Kotim Bima Ekawardhan menjelaskan, penyusunan materi buku mulok terbaru tersebut melibatkan tokoh adat, DAD, dan akademisi yang paham bahasa dan kebudayaan masyarakat Dayak di Kalteng. Diharapkan buku yang diperbaharui materinya ini dapat menjadi pelajaran yang menarik untuk siswa.
”Buku mulok ini akan menjadi bahan pembelajaran untuk siswa SD dan SMP. Bahkan, para guru juga sudah diberikan bimbingan untuk mempelajari lebih awal terkait materi buku Mulok,” ujarnya.
Sebelum buku dibagikan kepada guru, mereka juga diberikan pembekalan terkait materi dan metode pembelajaran yang harus diterapkan dan disesuaikan dengan isi buku tersebut. Dengan demikian, guru sudah lebih menguasai dan paham materi buku tersebut. (dc/ign)